1. Mengakui dan Menghargai Pendapat
Memulai dengan berterima kasih kepada klien atas tanggapan mereka adalah bagian penting dalam poin ini. Sekalipun terdapat ujaran yang begitu keras, biarkanlah mereka mengetahui bahwa kita tetap menghargai pendapat mereka dan ingin memastikan kepuasan mereka.Â
Ucapan sederhana seperti "Terima kasih telah menyampaikan hal ini kepada kami" sebenarnya menunjukkan bahwa kita terbuka terhadap sudut pandang mereka.Â
Dalam ilmu pemasaran, sikap semacam ini dapat menunjukkan keterbukaan kita pada klien adanya tanggung jawab kita atas manajemen hubungan pelanggan (customer relationship management) yang baik.
2. Dengarkan dan Pahami Poin Utama Mereka
Meskipun kritik mereka pedas dan bahkan bisa mempertanyakan kapabilitas kita, tetaplah dengarkan secara aktif kekhawatiran spesifik mereka. Dalam hal ini, ajukanlah pertanyaan klarifikasi untuk memahami elemen-elemen apa dari desain yang tidak mereka sukai dan apa yang ingin mereka lihat.Â
Kita dapat menunjukkan pula alternatif-alternatif desain atau moodboard yang sebelumnya kita siapkan terlebih dahulu agar tidak hanya satu desain saja yang dilihat klien. Ini menunjukkan kesediaan kita untuk menyempurnakan desain berdasarkan kebutuhan mereka.
3. Bahas secara Kolaboratif, Namun Jangan Defensif
Sekalipun terdapat kritik yang begitu pedas, bahkan mempertanyakan kapabilitas desain kita, hindarilah untuk bersikap defensif apalagi balik menyerang pribadi klien kita seakan tidak tahu tentang desain.Â
Hal itu akan sangat mempengaruhi profesionalitas kita di mata klien. Jelaskan proses pemikiran di balik pilihan desain kita tanpa memberikan pembenaran atas desain kita dalam sebuah diskusi hangat yang lebih berusaha inisiatif mencairkan suasana.Â