b. Kesepakatan pembagian laba yang kompleks: Kesepakatan pembagian laba bisa sangat kompleks dan sulit dipahami, penuh dengan jargon dan istilah akuntansi yang tidak jelas. Hal ini menyulitkan aktor dan sutradara untuk melacak bagian keuntungan mereka. Studio sendiri telah memastikan diri untuk mendapatkan keuntungan dari kompleksitas ini, karena memudahkan untuk menentang atau menolak klaim keuntungannya.
c. Kurangnya transparansi: Studio tidak selalu terbuka mengenai praktek akuntansi mereka baik dari biaya operasional, distribusi, hingga marketing. Mereka mungkin tidak memberikan rincian rinci kepada pembuat film tentang bagaimana keuntungan dihitung. Kurangnya transparansi ini menyulitkan mereka yang ada dalam pembagian keuntungan untuk meminta pertanggungjawaban studio.
Hollywood Accounting dapat menyesatkan banyak pemangku kepentingan tentang kinerja keuangan sebuah film atau animasi. Hal ini memang mula-mula dapat mengakibatkan para investor memasukkan uang ke dalam sebuah film yang sebelumnya mereka yakini akan sukses secara finansial, namun meskipun film tersebut sukses di box office, pada akhirnya pengeluaran yang ada menghapus pendapatan, sehingga mengakibatkan kerugian finansial yang sangat besar. Hal ini membatasi potensi investor untuk berinvestasi kembali pada film-film baru, sehingga dapat mempertahankan kreativitas dalam industri film.
Mengapa praktek ini masih ada dan dibiarkan bertahun-tahun? Bukankah dengan banyaknya artis atau seniman yang menjadi korban mestinya ada pelarangan atas praktek ini? Pada kenyataannya praktek ini masih terjadi dan bahkan masih tidak dianggap sebagai pelanggaran hukum karena faktor-faktor berikut.
1. Sudah Adanya Standar Strategi Pelaku Industri untuk Mitigasi
Merupakan hal yang sudah mendarah daging dalam industri film dimana aktor, sutradara, dan penulis di Hollywood dimana sering kali mereka menegosiasikan kontrak dan sudah umum mengetahui keberadaan Hollywood Accounting ini.Â
Setiap kali terdapat perjanjian dengan sebuah studio besar, tim manajemen dari seniman dan artis ini sejak awal terbiasa mencoba menegosiasikan persyaratan yang lebih baik untuk memitigasi dampaknya, seperti mendapatkan potongan keuntungan dari laba kotor dibandingkan laba bersih.
2. Faktor Kompleksitas Dari Pembuatan Film itu Sendiri
Pembuatan film pada dasarnya melibatkan banyak aliran pendapatan dan pengeluaran, sehingga dalam sebuah proyek dari konsep, produksi, hingga rilis dan waktu peraupan keuntungan sulit untuk melacak seluruh biaya secara akurat.Â