Mohon tunggu...
Gregorius Aditya
Gregorius Aditya Mohon Tunggu... Konsultan - Brand Agency Owner

Seorang pebisnis di bidang konsultan bisnis dan pemilik studio Branding bernama Vajramaya Studio di Surabaya serta Lulusan S2 Technomarketing Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS). Saat ini aktif mengembangkan beberapa IP industri kreatif untuk bidang animasi dan fashion. Penghobi traveling dan fotografi Landscape

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

Tantangan Mengedukasi Nilai Industri Kreatif pada Masyarakat Indonesia

6 Maret 2024   16:33 Diperbarui: 8 Maret 2024   13:41 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi pelaku industri kreatif di Indonesia. Sumber: cimbniaga.co.id

Merupakan sebuah rahasia umum bahwa masih banyak sekali kesenjangan antara pelaku kreatif dengan perbankan. Hal semacam ini sempat dikeluhkan oleh Asosiasi Industri Animasi dan Kreatif Indonesia atau AINAKI yang sulit mendapatkan pendanaan (Nisaputra, 2017) dan juga terdapat fenomena bahwa para pelaku industri kreatif enggan meminjam bank karena memiliki risiko life cycle kegagalan tinggi (Yulistara, 2018). 

Saat ini perbankan diketahui mulai menunjukkan keterbukaannya yang lebih positif terhadap industri kreatif (Richard, 2020; Bankmandiricoid; 2019). Meskipun begitu, masalah ini dirasa belum selesai karena lebih banyak pelaku industri kreatif tidak memiliki fixed asset sebagai jaminan melainkan hanya memiliki kekayaan intelektual. 

Meskipun saat ini ada undang-undang yang menyebutkan perbankan bisa menerima jaminan properti intelektual sebagai aset pendanaan, penerapannya sampai sekarang masih belum optimal. Dengan begitu, para seniman akan tetap terus kesulitan berkarya lantaran kurangnya pendanaan. (Yunianto, 2023). Hal ini dapat mempersulit advokasi peningkatan investasi dan dukungan bagi sektor-sektor ini.

Ilustrasi kegiatan pelaku kreatif. Sumber: uptown.id
Ilustrasi kegiatan pelaku kreatif. Sumber: uptown.id

Penutup

Berdasarkan gambaran kompleksitas masalah industri kreatif di atas, segala bentuk sinergi, kolaborasi dan keterbukaan antar pihak diperlukan satu sama lain untuk mengedukasi masyarakat. 

Jika Indonesia serius untuk memajukan ekonomi kreatif, mengatasi tantangan-tantangan di atas merupakah hal sangat penting untuk menumbuhkan ekosistem kreatif dan membuka seluruh potensi industri-industri ini untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial Indonesia.

Tanpa adanya satu kesepakatan dan pandangan yang sevisi, agaknya industri kreatif akan selalu menemui kendalanya di Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun