Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Sukses Bertanam Cabai, Mengantisipasi Lonjakan Harga di Bulan Puasa

25 Januari 2025   10:51 Diperbarui: 25 Januari 2025   10:51 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis cabai yang sering manfaatkan untuk penyedap rasa masakan (dok foto: ketahananpangan.semarangkota.go.id)

Ini tentang cabai-cabaian, tetapi tanaman. Di Indonesia, umumnya ada 3 jenis cabai yang dibutuhkan sebagai bumbu masakan dan penyedap makanan.

Cabai-cabaian dimaksud adalah cabai rawit, cabai keriting, dan cabai besar.  Ketiga jenis cabai ini selalu hadir di dapur. 

Permintaan akan komoditas cabai, sering kali melonjak di bulan-bulan tertentu. Kondisi ini terjadi terutama di saat-saat seperti Natal dan Tahun Baru, dan selama bulan puasa. 

Merujuk laman badanpangan.go.id, hari ini (Sabtu, 25 Januari 2025) harga cabai-cabaian ini lumayan tinggi sekalipun rata-rata harga nasional ketiga komoditas ini turun.

Rata-rata nasional harga cabai merah besar di tingkat pengecer adalah Rp 54.948,00/Kg, turun 3,18 persen atau Rp 1.802,00. dibandingkan dengan hari sebelumnya.

Cabai merah keriting dibandrol pada harga Rp 57.169/Kg. Cabai ini pun mengalami penurunan sebesar 0,22 persen atau Rp 127,00.

Sedangkan cabai rawit merah masih bertengger pada harga Rp 67.777,00/ Kg. Meskipun demikian, cabai ini juga mengalami penurunan sebesar Rp 1.161,00 atau 1,68% dari kemarin.

Cabai merah keriting (dok foto: bumikita.id)
Cabai merah keriting (dok foto: bumikita.id)

Penyebab harga naik turun

Harga cabai-cabaian ini, seringkali mengalami fluktuasi. Termasuk saling balap dalam hal harga. Beberapa  faktor ini berpengaruh terhadap naik turunnya harga.

1. Musim panen
Cabai merupakan komoditas pertanian yang produksinya bersifat musiman.  Pada saat panen raya, harga cabai cenderung menurun. Sebaliknya, akan menaik lagi di luar musim panen raya.

2. Permintaan
Permintaan cabai yang tinggi akan menyebabkan harga cabai naik.  Pada momen penting seperti bulan Ramadan, harga cabai biasanya melonjak tinggi.

3. Kerusakan
Cabai merupakan produk pertanian yang mudah rusak.  Setelah panen, cabai perlu didistribusikan ke pembeli hingga eceran. Jika tidak, maka cabai akan rusak.

4. Jumlah panen
Penurunan jumlah panen di beberapa daerah dapat menyebabkan harga cabai naik.  Di sini, produksi tidak mampu memenuhi permintaan pasar atau konsumen.

5. Saluran irigasi/pengairan
Kurangnya sumber air dapat menyebabkan gagal panen.  Meskipun demikian, air yang berlebihan seperti musim hujan seringkali menyebabkan cabai mengalami pembusukan.

6. Pola tanam
Pola tanam dan masa tanam cabai yang berbeda dan lebih lama dibandingkan jenis sayuran lainnya. 

7. Perubahan musim
Perubahan musim yang tidak diduga, dapat menyebabkan gagal panen. Panas, hujan, dan banjir dapat membuat harga komdotias ini menjadi begitu mahal.

8. Ketimpangan distribusi
Sarana infrastruktur dan transportasi yang jelek menyebabkan hasil panen di suatu daerah tidak didistribusikan dengan baik ke daerah lain.

Akibatnya, harga di daerah yang sementara panen mengalami penurunan. Sementara, di daerah yang tidak panen justru mengalami lonjakan harga.

Cabai merah besar (dok foto: mitalom.com)
Cabai merah besar (dok foto: mitalom.com)

Hal penting untuk diperhatikan

Agar menanam cabai dengan sukses maka perlu memperhatikan beberapa hal berikut ini. Sebaiknya masuk dalam perencanaan terlebih dahulu.

  • Memilih benih bermutu
  • Mempersiapkan lahan yang sesuai
  • Memberikan pupuk organik dan NPK
  • Menyiram tanaman secara rutin
  • Menjaga kebersihan bedengan dari gulma
  • Menopang tanaman yang sudah besar
  • Memberikan pupuk susulan
  • Melakukan pengairan yang sesuai kebutuhan.

Tahapan menanam cabai juga perlu dipahami terlebih dahulu sehingga tidak melupakan atau melewati salah satu tahapan penting. Berikut langkah-langkah penting yang perlu diperhatikan.

  • Siapkan benih yang bermutu
  • Persiapkan lahan dengan mengolah tanah, memberi pupuk dasar, dan memasang mulsa
  • Buat lubang tanam dengan jarak yang tepat
  • Semai benih
  • Siram bedengan
  • Perhatikan pertumbuhan gulma
  • Siram tanaman secara rutin, terutama saat musim kemarau
  • Beri pupuk susulan
  • Panen pertama dilakukan setelah 3 bulan tanam.

Kendala dalam bertanam cabai-cabaian adalah serangan hama dan penyakit, serta kekurangan unsur hara. 

Serangan hama penting diantaranya Thrips, yaitu serangga kecil yang menghisap cairan daun, menyebabkan daun keriting, melengkung, dan bercak perak .

Ada juga Aphids (kutu daun), yaitu serangga yang mengisap cairan daun, menyebabkan daun keriting. Juga kutu kebul yang menjadi penular virus gemini yang menyerang daun cabai 

Di samping itu, hama penting lainnya yang sering menyerang cabai adalah tungau merah, suatu serangga yang membuat daun keriting menggulung ke bawah, tebal, dan kaku

Penyakit penting yang perlu diwaspadai adalah Antranoksa atau patek, penyakit yang menyerang buah cabai yang sudah matang, busuk Phytophthora, dan virus kuning.

Kekurangan unsur hara  seperti kalium dapat menyebabkan daun tua cepat mengkerut dan keriting, serta timbul bercak merah kecoklatan pada daun.

Kendala tersebut dapat diatasi dengan menggunakan insektisida untuk mengendalikan virus keriting. 

Kekurangan nutrisi dapat diatasi dengan menggunakan pupuk urea untuk mempercepat pertumbuhan baru pada tanaman cabai. Termasuk  menggunakan asam humat untuk memperbaiki struktur tanah, mengikat unsur hara, dan menstabilkan pH tanah.

Selain bertanam di bedeng, cabai rawit bisa ditanam di dalam pot dan hasilnya pun banyak (dok foto: mediabanten.com)
Selain bertanam di bedeng, cabai rawit bisa ditanam di dalam pot dan hasilnya pun banyak (dok foto: mediabanten.com)

Bagi petani cabai-cabaian yang sedang menanam dan memelihara cabai, dapat memperhatikan tanamannya sehingga bisa panen di bulan Ramadan dan menjualnya dengan harga yang relatif lebih tinggi.

Referensi:
https://badanpangan.go.id/
https://ketahananpangan.semarangkota.go.id/v3/portal/page/artikel/7-Cara-Mudah-Menanam-Cabe-Agar-Cepat-Berbuah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun