4. Makanan berbau
Lagi-lagi, makanan yang datang terlambat ternyata sudah berbau dan rasanya aneh. Selain itu, di NTT misalnya. Ada rtempe yang rasanya aneh, tidak seperti biasanya.
Akibatnya, si anak memilih untuk tidak mengonsumsi menu tempe dimaksud. Artinya, persoalan lain bakal muncul karena banyak makanan yang terbuang sia-sia karena tidak dimakan.
Kendala Distribusi MBG
Beberapa kendala teknis yang mungkin dihadapi dalam implementasi program makanan bergizi gratis di daerah terpencil di wilayah NTT adalah seperti hal-hal berikut ini.
1. Terbatasnya Infrastruktur
Daerah terpencil seringkali memiliki infrastruktur yang terbatas, termasuk akses jalan yang sulit, listrik yang tidak stabil, dan kurangnya fasilitas penyimpanan makanan.
2. Kendala Sumber Daya Manusia
Ketersediaan tenaga kerja yang terampil dan terlatih mungkin menjadi tantangan di daerah terpencil.
3. Sulitnya Akses Transportasi
Transportasi yang terbatas dapat menyulitkan distribusi makanan ke daerah terpencil dengan cepat dan efisien.
Strategi mengatasi kendala distribusi MBG
Selain memiliki daerah yang terpencil dan tersebar, NTT dan Indonesia timur lainnya mempunyai banyak pulau kecil yang sulit dijangkau. NTT sendiri memiliki 1.192 pulau besar dan kecil.
Kendala geografis ini, membutuhkan strategi kusus agar MBG dapat terdistribusi dengan baik hingga ke sekolah-sekolah yang ada pelosok dan pulau kecil.
Strategi untuk mengatasi kendala teknis dalam implementasi program makanan bergizi gratis di daerah terpencil antara lain sebagai berikut.Â
1. Kolaborasi dengan Pihak Terkait
Bekerja sama dengan pemerintah setempat, LSM, dan lembaga lainnya untuk memperbaiki infrastruktur dan menyediakan dukungan logistik.
Dapur umum sebaiknya disediakan di desa atau kampung terdekat, mengingat kendala transportasi dan infrastruktur yang tidak memadai. Dengan demikian, layanan MBG dapat berjalan dengan lancar.