Saat ini, sedang viral soal susu ikan. Banyak yang secara kelakar mempertanyakan, selain ikan Paus, apakah ikan lainnya memiliki susu untuk diperah? Lebih kurang begitulah pertanyaan netizen.
Ya, jangan dibayangkan susu ikan itu diperah dari susu ikan. Juga jangan berpikir kalau susu ikan itu dibuat dari ikan tangkap segar.Â
Tetapi proses pembuatannya melalui beberapa tahap dengan memanfaatkan teknologi tinggi bernama Hidrolisis Protein Ikan (HPI).
Topik susu ikan yang lagi trend ini setelah pemerintahan baru Prabowo Subianto mewacanakan untuk menyertakan produk susu ikan dalam program unggulannya "Makan Bergizi dan Susu Gratis".
Bahkan saat ini, merujuk pada artikel liputan6.com, sedang ada pengkajian serius terhadap pemanfaatan produk susu ikan sebagai alternatif pengganti susu sapi dalam mega program makan bergizi gratis.
Kajian yang sedang dilakukan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) atau ID Food tersebut jika memenuhi syarat, maka bisa jadi produk makanan alternatif program makan bergizi gratis bagi masyarakat sasaran.
Pasalnya, produk susu sapi dalam negeri tidak mampu memenuhi kebutuhan penerima manfaat yang jumlahnya hingga 82,9 juta orang.Â
Di lain pihak, rencana mendatangkan sejuta sapi perah dari luar negeri, direncanakan baru akan tercapai di tahun 2029. Karena itu, selama belum swasembada, produk susu ikan bisa dimanfaatkan.
Klaim tentang kelebihan susu ikan
Susu ikan diklaim memiliki beberapa kelebihan sehingga perlu dipertimbangkan untuk disertakan dalam program "makan bergizi gratis" termasuk minum susu gratis.
Alasan pertama, memiliki protein tinggi. Diklaim memiliki kualitas setara susu sapu. Dengan adanya protein tinggi ini, susu ikan dapat berkontribusi dalam pertumbuhan dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak.
Alasa kedua, kaya omega 3. Susu ikan mengandung asam lemak omega 3 terutama EPA (Eicosapentaenoic Acid) dan DHA (Docosahexaenoic Acid). EPA dan DHA sangat berguna untuk kesehatan jantung, otak dan persendian.
Alasan ketiga, susu ikan mudah dicerna. Pengolahan melalui proses hidrolisis menjadikan protein yang ada di dalam susu ikan lebih mudah dicerna tubuh. Ini sesuai untuk berbagai usia, termasuk di dalamnya adalah anak-anak dan lansia.
Alasan keempat, susu ikan bebas alergen. Produk ini tidak mengandung laktosa dan gluten. Dengan demikian, sesuai bagi orang yang memiliki alergi terhadap susu sapi.
Alasan kelima, susu ikan adalah produk lokal. Susu ikan adalah produk inovasi anak bangsa yang menggunakan sumber kekayaan ikan laut Indonesia.
Produk susu ikan ini pertama kali dibuat di Indramayu, Jawa Barat di bulan Agustus 2023 dan telah dirilis oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan bersama dengan Kemenkop UKM.Â
Proses Pembuatan Susu Ikan
Proses pembuatan susu ikan dilakukan melalui 4 tahap, mulai dari pengolahan ikan segar hingga mendapatkan produk akhir.
1. Ekstraksi protein
Dalam tahap pertama ini, bahan baku berupa ikan segar yang berkualitas tinggi diolah untuk mendapatkan ekstrak protein yang ada di dalam ikan.
2. Hidrolisis
Setelah diekstraksi, protein ikan dipecah menjadi potongan-potongan yang lebih kecil atau asam amino melalui suatu proses yang dinamakan hidrolisis.Â
Proses hidrolisis inilah yang membuat protein mudah dicerna oleh tubuh.
3. Pembuatan bubuk
Asam amino dari hasil hidrolisis yang ada lalu dikeringkan terlebih dahulu dan diubah menjadi bubuk.Â
Nah, bubuk hasil penjemuran inilah yang menjadi bahan dasar untuk membuat susu ikan.
4. Penambahan nutrisi
Bubuk protein ikan yang sudah diolah dicampur dengan berbagai nutrisi penting lainnya yang diperlukan.Â
Nutrisi penting itu berupa vitamin, mineral, dan lemak sehat untuk menghasilkan susu ikan yang bergizi.
Lalu, ada hal yang kemungkinan susu ikan kurang diminati. Bagi yang kurang suka, rasanya mungkin amis karena berbahan baku tepung ikan.
Meskipun demikian, banyak pihak ikut penasaran untuk menunggu produk susu ikan dimanfaatkan dalam program makan bergizi gratis. Termasuk di dalamnya, minum susu gratis dari susu ikan.
Referensi:
https://www.liputan6.com/health/read/5697639/fakta-mengejutkan-di-balik-susu-ikan-apakah-layak-jadi-alternatif-gizi?
https://www.ngopibareng.id/read/apa-itu-susu-ikan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H