Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Mengatasi Bandelnya Hama Kutu Putih di Musim Kemarau

25 Agustus 2024   11:04 Diperbarui: 25 Agustus 2024   11:23 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Racun sistemik bekerja melalui dua arah yang menghasilkan pengendalina menyeluruh, baik yang terlihat maupun yang suka sembunyi di balik daun dan bagian lain tanaman.

Pertama, racun masuk ke jaringan daun dan mengikuti sistem vaskuler jaringan xylem yang bergerak ke atas.

Arah kedua, bergerak mengikuti sistem floemyang bergerak ke bawah, menuju tunas baru, daun, ranting, batang, dan akar tanaman.

Hasilnya, kutu putih akan menghilang dan tanaman pun tumbuh dengan baik hingga bisa panen.

Mengendalikan hama kutu putih dengan menggunakan perangkap kuning, bisa dbeli dan lebih ramah lingkungan (dok foto: youtube.com/@MulyanaSangPenyuluh)
Mengendalikan hama kutu putih dengan menggunakan perangkap kuning, bisa dbeli dan lebih ramah lingkungan (dok foto: youtube.com/@MulyanaSangPenyuluh)

Last but not least. Sekalipun penggunaan metode pertanian adalah hal setiap petani, akan tetapi perlu tetap bijak dalam bertani.

Memilih dan menerapkan praktik-praktik pertanian yang aman bagi manusia dan ramah lingkungan.

Referensi:
https://gokomodo.com/blog/mengenal-insektisida-kutu-putih-dan-cara-pemakaiannya
https://www.kompas.com/homey/read/2020/12/13/115700676/mengenal-kutu-putih-pada-tanaman-dan-cara-menanganinya?page=all.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun