Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menelisik 4 Jenis Pakaian Sekolah dan 1 Pakaian Adat yang Cukup Merepotkan Ortu

18 April 2024   09:42 Diperbarui: 18 April 2024   10:03 342
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagai gantinya, pada hari-hari tertentu saja seperti hari Kartini atau ulang tahun daerah baru mengenakan busana lengkap daerah.

Pakaian Sekolah Lumayan Merepotkan Ortu

Bagi saya selaku orang tua, merasa pakaian seragam yang berjenis-jenis itu lumayan merepotkan. Bisa setuju, bisa juga tidak setuju. Kita bebas saja ya. 

Selain merepotkan siswa, juga membuat orang tua (ortu) lumayan kewalahan. Terutama terkait dengan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli pakaian seragam anak setiap tahunnya.

Kok setiap tahun? Ya, iyalah. Bahkan ada yang tidak sampai setahun harus ganti karena pakaian seragam tersebut rusak atau sudah sesak. 

Untuk pakaian utamanya saja, yaitu atasan dan bawahan minimal di atas Rp 100.000 per pcs. Tinggal dikalikan saja dengan jumlah seragam dan jumlah anak sekolah dalam rumah.

Bagi orang tua yang tidak terkendala dengan finansial sih oke-oke saja. Tetapi yang terkendala ya lumayan terbebani. Sebab, pakain-pakaian sekolah tersebut harus dibeli.

Dana BOS Di sekolah, sudahkah digunakan dengan tepat? (Dok foto: depoedu.com)
Dana BOS Di sekolah, sudahkah digunakan dengan tepat? (Dok foto: depoedu.com)

Sebaiknya, dipikirkan lagi untuk mengurangi jenis seragam yang banyak-banyak itu. 

Atau kalau tidak, dibebankan semuanya pada dana BOS sehingga orang tua tidak perlu beli seragam setiap tahun. Kecuali beli di luar pembagian seragam itu.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun