Sebagai gantinya, pada hari-hari tertentu saja seperti hari Kartini atau ulang tahun daerah baru mengenakan busana lengkap daerah.
Pakaian Sekolah Lumayan Merepotkan Ortu
Bagi saya selaku orang tua, merasa pakaian seragam yang berjenis-jenis itu lumayan merepotkan. Bisa setuju, bisa juga tidak setuju. Kita bebas saja ya.Â
Selain merepotkan siswa, juga membuat orang tua (ortu) lumayan kewalahan. Terutama terkait dengan jumlah uang yang harus dikeluarkan untuk membeli pakaian seragam anak setiap tahunnya.
Kok setiap tahun? Ya, iyalah. Bahkan ada yang tidak sampai setahun harus ganti karena pakaian seragam tersebut rusak atau sudah sesak.Â
Untuk pakaian utamanya saja, yaitu atasan dan bawahan minimal di atas Rp 100.000 per pcs. Tinggal dikalikan saja dengan jumlah seragam dan jumlah anak sekolah dalam rumah.
Bagi orang tua yang tidak terkendala dengan finansial sih oke-oke saja. Tetapi yang terkendala ya lumayan terbebani. Sebab, pakain-pakaian sekolah tersebut harus dibeli.
Sebaiknya, dipikirkan lagi untuk mengurangi jenis seragam yang banyak-banyak itu.Â
Atau kalau tidak, dibebankan semuanya pada dana BOS sehingga orang tua tidak perlu beli seragam setiap tahun. Kecuali beli di luar pembagian seragam itu.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H