Itulah sekelumit gambaran mengenai buah duku dan buah rambutan yang berkualitas namun hampir tak ada hampir tak ada harganya. Kondisi ini sedang terjadi di beberapa kampung yang ada di Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan, Lampung.
Karakteristik Produk Pertanian
Hasil-hasil pertanian memang banyak memiliki persoalan. Masalah ini yang kemudian membuat para petani memilih untuk menjual hasilnya langsung di tempatnya.
Pemborong yang datang ke lokasi, negosiasi dengan petani dan kalau cook harga langsung diambil oleh si pemborong tadi. Kemudian dibawa dan dijual di tempat lain.
Ada beberapa faktor yang membuat petani enggan untuk mencari pasar tetapi melakukan praktik jual di tempat, sekalipun harganya sangat rendah.
1. Kurang informasi soal pasar
Meskipun ada petani yang berjiwa pedagang, kebanyakan petani memang bukan pedagang. Bahkan ada yang sama sekali tidak memiliki insting bisnis.
Mereka lebih banyak menghabiskan waktu di lahan pertanian ketimbang mencari informasi mengenai pemasaran hasil-hasil produksi.
Padahal, jika petani mampu mencari dan mendapatkan pasar yang lebih baik maka penghasil berupa uang pun bisa meningkat. Tentu saja, harus mampu juga menghitung biaya, pesaing, dan juga permainan-permainan di dalam sistem pemasaran itu sendiri.
Nah, daripada memikirkan banyak hal seperti transportasi, perlakuan selama pengangkutan, seleksi dan permintaan lain dari pembeli ya lebih baik dijual langsung pada pemborong.Â
Butuh proses memang. Misalnya membangun koordinasi antarpetani untuk melakukan pemasaran bersama. Namun praktik memang seringkali tak semudah teori.Â