Dari hasil pengamatan dan diskusi dengan beberapa teman, kebanyakan yang melirik hingga membaca baliho yang dipasang di tepi jalan adalah mereka yang naik mobil roda empat atau lebih. Driver kendaraan jarang membaca baliho yang ada.
Para pengendara sepeda motor, penumpang kendaraan umum yang penunpangnya berjubel pun jarang membaca baliho di pinggir jalan. Mana sempat, mau membaca atau fokus untuk mengendarai sepeda motor.Â
Memasang beberapa baliho mungkin sudah cukup. Dipasang dengan baik-baik, memperhatikan keselamatan dan estetika. Ya, ada etikanya juga memasang baliho.Â
Beberapa caleg, malahan fokus untuk mencetak kenang-kenangan seperti payung, mug, pena, baju kaus, tas, gantungan kunci, hingga botol minuman ramah lingkungan. Kampanye caleg kreatif dan bermanfaat.
Barang-barang tersebut, masih bisa dimanfaatkan sekalipun perhelatan Pemilu telah berakhir. Masyarakat, biasanya lebih antusias untuk mendapatkan souvenir-souvenir caleg berstiker diri dan slogannya, atau tulisan inspirasi lain.Â
Jadi, bagi caleg dan tim sukses agar bisa berpikir lebih kreatif lagi pada Pemilu mendatang. Entah Pileg, Pilpres, Pilkada, maupun Pilkades yang pasti akan tetap dilakukan sebagai sarana demokrasi di negara ini.***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H