Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Kuluan, Kampung Pencetak Pemikir dan Petarung yang Terabaikan

18 Januari 2024   09:03 Diperbarui: 19 Januari 2024   15:22 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemandangan seperti ini sudah biasa di musim hujan, jalan ke Kuluan selalu jadi persoalan (dok foto: pribadi)

Kendala kedua, sarana komunikasi. Di sana, sudah ada tower. Sayangnya, hanya bisa digunakan untuk mengirim dan menerima WA

Pemerintah memang memperhatikan warga dalam kaitannya dengan membuka isolasi komunikasi hingga ke pelosok, termasuk ke Kuluan.

Sayangnya, tidak maksimal. Kadang-kadang merasa miris juga. Para aparat desa harus naik ke bukit, biasanya ke lokasi bernama Oefeun untuk mengisi dan mengirim data. 

Salah satu staf Desa Kuluan yang biasa naik ke Oefeun kadang menyayangkan saja, fasilitas yang tersedia di dekat, malah tidak bisa digunakan. 

Pembangunan saluran irigasi di Desa Kuluan, salah satu dukungan untuk tanaman pangan (dok foto: FB Pemdes Kuluan)
Pembangunan saluran irigasi di Desa Kuluan, salah satu dukungan untuk tanaman pangan (dok foto: FB Pemdes Kuluan)

Ke depannya, semoga diperhatikan juga sejauh mana kehadiran tower ini dapat dioptimalkan pemanfaatannya. Semoga Pemerintah Daerah lebih peduli pada daerah yang  infrasktrukturnya masih bermasalah.

Jangan sampai maksudnya membantu, tetapi malahan menjadi mubazir karena kapasitasnya yang sangat rendah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun