Produk berkelanjutan merupakan barang yang diproduksi dan dikonsumsi dengan mempertimbangkan dampaknya terhadap lingkungan, sosial, dan ekonomi.Â
Produk ini dibuat dengan memperhatikan prinsip-prinsip seperti penggunaan bahan ramah lingkungan, efisiensi sumber daya, perlindungan hak pekerja, dan manfaat jangka panjang.
Produk berkelanjutan itu memiliki banyak manfaat. Tak sekadar untuk dipakai oleh manusia, tetapi berkontribusi juga pada lingkungan dan keberlanjutan sumber daya di masa depan. Beberapa manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Perlindungan lingkungan. Produk berkelanjutan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, seperti polusi udara dan air, penggunaan bahan kimia berbahaya, dan deforestasi.
2. Kesejahteraan sosial. Produk berkelanjutan membantu meningkatkan kondisi sosial masyarakat, seperti perlindungan hak pekerja, kesetaraan gender, dan kesejahteraan komunitas lokal.
3. Efisien jenis sumber daya. Produk berkelanjutan menggunakan sumber daya secara efisien untuk mengurangi limbah dan emisi, sekaligus mengurangi biaya produksi.
4. Kualitas produk yang lebih baik. Dengan pertimbangan lingkungan dan sosial yang matang, produk berkelanjutan cenderung memiliki kualitas yang lebih baik dan tahan lama.
Dengan demikian, produk berkelanjutan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan, masyarakat, dan perekonomian secara keseluruhan.
Namun dalam praktiknya, masih banyak yang tidak mau menggunakan produk berkelanjutan, apalagi dari produk-produk daur ulang atau recycle products.Â
Recycle products masih dianggap rendah oleh konsumen. Beberapa alasan yang mungkin membuat konsumen masih menganggap rendah produk daur ulang di antaranya adalah sebagai berikut ini.
Kualitas yang dipertanyakan
Banyak konsumen masih merasa ragu terhadap kualitas produk daur ulang. Mereka khawatir bahwa produk daur ulang tidak sekuat atau setahan produk baru.Â
Di samping itu, banyak yang masih meragukan higienitas dari produk daur ulang, apalagi produknya berasal dari limbah atau produk yang sebenarnya telah dibuang seperti sampah-sampah plastik.Â
Kurangnya informasi dan edukasi
Belum semua konsumen memahami manfaat dari menggunakan produk daur ulang. Ketidaktahuan tentang proses daur ulang, keamanan produk, dan dampak positifnya bagi lingkungan dapat membuat mereka enggan untuk menggunakan produk daur ulang.
Edukasi tak hanya terkait dengan kualitas produk yang dikenakan konsumen. Tetapi haruslah menyangkut keberlanjutan sumber daya, dan dampak pemakaian produk-produk yang lamban terurai ketika menjadi produk sampah dan dibuang di lingkungan sekitar.Â
Mereka kurang sadar, bahwa pencemaran lingkungan, baik di darat, air, dan udara adalah akibat adanya produk-produk sampah yang dibuang begitu saja.Â
Persepsi harga yang lebih tinggi
Beberapa konsumen masih menganggap bahwa produk daur ulang lebih mahal daripada produk baru, meskipun hal ini tidak selalu benar. Persepsi ini dapat mempengaruhi keputusan pembelian mereka.Â
Tidak adanya pilihan yang cukup
Di beberapa tempat, memang masih sulit untuk menemukan atau memiliki akses mudah terhadap produk daur ulang. Kurangnya variasi produk daur ulang juga bisa membuat konsumen berpikir bahwa opsi ini kurang menarik.
Recycle products memang jumlahnya terbatas dibandingkan dengan produk-produk keluaran pabrik yang jumlahnya sangat banyak dan bervariasi sekali produksi.Â
Akibatnya, orang masih lebih suka memilih produk-produk keluaran pabrik daripada produk daur ulang tersebut. Padahal, produsen produk daur ulang juga telah bersedia untuk memenuhi orderan dari konsumen jika dipesan secara khusus melalui special order.Â
Tidak adanya kesadaran lingkungan
Beberapa konsumen belum memiliki kesadaran akan pentingnya penggunaan produk daur ulang untuk menjaga lingkungan. Mereka lebih fokus pada kenyamanan dan harga tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan.Â
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan dan pihak terkait dapat memperbaiki kampanye edukasi, meningkatkan kualitas produk daur ulang, serta mengurangi harga agar lebih terjangkau.Â
Dengan pendekatan yang tepat, konsumen dapat mulai melihat nilai dari produk daur ulang dan meningkatkan permintaan akan produk tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI