Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

6 Kiat Sukses Berjualan Kripik Singkong ala Pasangan Suami Istri Sarwono dan Purwati

1 Agustus 2023   05:00 Diperbarui: 3 Agustus 2023   00:43 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Banyak sih yang minta bayar di belakang setelah kripiknya terjual, namun kami tidak mau", kata Sarwono sambil mengulum senyum.

"Kalau pakai sistem titip, kami tak punya modal besar untuk beli bahan mentah tiap hari", timpal sang istri sambil menyilakan penulis dan 2 teman untuk mencicipi kripik manis pedasnya.

Produk kripik singkong manis pedas dalam kemasan plastik sederhana (dokpri)
Produk kripik singkong manis pedas dalam kemasan plastik sederhana (dokpri)

Usaha kripik singkong ini baru ditekuni pada tahun 2019. Peralatan yang dimiliki pun masih sederhana.

Ada penggorengan besar lengkap dengan sutel dan peniris. Juga wadah untuk menampung irisan singkong mentah dan produk kripik matang. 

Kripik digoreng dengan memanfaatkan tungku api. Bahan bakar utama dari kayu karet yang mudah diperoleh di sekitar.

Bahan utama untuk produksi kripik adalah singkong. Sehari, pasangan ini menghabiskan 50 kg singkong mentah untuk menggoreng kripik.

Harga singkong mentah adalah Rp 5.000 per kg. Pengeluaran minimal untuk membeli 50kg singkong adalah Rp 250.000.

Biaya ini belum termasuk bahan lain seperti minyak goreng, garam dan cabai. Termasuk kemasan plastik.

Dalam hitungan cepat, Sarwono mengaku meraup pendapatan kotor sebesar Rp 600.000 per hari.

Keuntungan bersih sekira Rp 250.000 setelah dipotong biaya operasional, termasuk BBM motor. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun