Sanggupkah para pemilik mempertahankan lahan pertanian mereka? Bisa jadi sanggup atau tidak sanggup.
Harga tanah yang semakin tinggi, bisa jadi menjadi penggoda. Pemilik setuju untum menjual tanahnya pada pembeli dengan harga yang sangat tinggi.Â
Lalu mereka pergi, membeli lahan pertanian baru untuk bertani di tenpat lain. Tetapi bisa jadi mereka banting profesi. Dari petani menjadi pebisnis setelah memiliki modal dari hasik menjual lahannya.
Dan tentunya lahan pertanian produktif akan tetap berkurang. Berubah menjadi gedung-gedung besar nan tinggi.Â
Ya, harga yang harus dibayar ketika menginginkan pembangunan kota yang lebih besar dan ramai.Â
Tak mengherankan, jika nama suatu daerah banyak yang berkaitan dengan aktivitas pertanian. Namun kita tak menemukannya di situ. Misalnya saja ada kampung sawah, kebun kopi, dan sebagainya.Â
Saya pribadi, masih berharap para petani ini masih mampu mempertahankan lahan produktifnya. Untuk bertanam padi dan sayur-mayur. Sepertinya tenteram saat berada di tengah sawah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H