Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Geliat Petani Sawah Kota Kupang di Tengah Kepungan Gedung

3 Maret 2023   12:17 Diperbarui: 4 Maret 2023   20:35 1031
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Beberapa ibu sedang menanam padi di Oepoi, Kota Kupang (Dokumentasi pribadi)

Sanggupkah para pemilik mempertahankan lahan pertanian mereka? Bisa jadi sanggup atau tidak sanggup.

Harga tanah yang semakin tinggi, bisa jadi menjadi penggoda. Pemilik setuju untum menjual tanahnya pada pembeli dengan harga yang sangat tinggi. 

Lalu mereka pergi, membeli lahan pertanian baru untuk bertani di tenpat lain. Tetapi bisa jadi mereka banting profesi. Dari petani menjadi pebisnis setelah memiliki modal dari hasik menjual lahannya.

Dan tentunya lahan pertanian produktif akan tetap berkurang. Berubah menjadi gedung-gedung besar nan tinggi. 

Ya, harga yang harus dibayar ketika menginginkan pembangunan kota yang lebih besar dan ramai. 

Tak mengherankan, jika nama suatu daerah banyak yang berkaitan dengan aktivitas pertanian. Namun kita tak menemukannya di situ. Misalnya saja ada kampung sawah, kebun kopi, dan sebagainya. 

Saya pribadi, masih berharap para petani ini masih mampu mempertahankan lahan produktifnya. Untuk bertanam padi dan sayur-mayur. Sepertinya tenteram saat berada di tengah sawah.

Lahan sawah semakin tergusur (Dokumentasi pribadi)
Lahan sawah semakin tergusur (Dokumentasi pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun