Kedua, pertumbuhannya cepat. Karena pertumbuhan kelompok legume yang begitu cepat maka waktu untuk menutup lahan pertanian kita pun relatif lebih cepat.
Ketiga, tajuknya rapat dan rimbun. Kondisi ini membuat LCC menutupi tanah secara rapat. Dapat mengatasi run off akibat hujan berlebihan. Kerapatan tajuknya juga mampu menekan gulma yang tumbuh di sekitar.
Keempat, mampu berkompetisi dengan gulma. Di kebun, semua jenis tumbuhan memiliki peluang untuk tumbuh dan menjadi pesaing bagi tanaman utama kita. Kehadiran mereka sangat merugikan karena meerampas nutrisi tanaman. Akibatnya, pertumbuhan tanaman kita menjadi terganggu.
Kelima, tidak menjadi inang bagi hama atau penyakit tanaman. Gulma atau kehadiran tumbuhan lain di dekat tanaman utama, seringkali menimbulkan permasalahan. Menjadi sarang hama dan penyakit tanaman.
Beberapa LCC yang Sering DigunakanÂ
Cukup banyak tanaman kelompok legume cover crop yang dapat digunakan di lahan-lahan pertanian, sebagai tanaman penutup tanah. Berikut ini, tiga di antaranya.
Arachis pintoi
Arachis pintoi, adalah kelompok LCC yang sering kali dijumpai di kebun- kebun rakyat. Bahkan di perkebunan, disemai dan disebar ke kebun untuk menjadi tanaman penutup tanah.
Tanaman ini berasal dari Brazil. Batang dan daunnya seperti kacang tanah. Demikian pun bunganya, berwarna kuning dan menarik. Di kebun karet rakyat pun banyak yang sengaja menyebarkannya di bawah tanaman karetnya.
Selain bermanfaat untuk mencegah erosi lahan, menekan gulma dan memperkaya unsur hara tanaman, si Pintoi pun dapat dijadikan sebagai pakan ternak. Kambing, sapi, domba dan kuda, sangat suka dengan pakan ini.
Mucuna breacteata
Tanaman ini juga termasuk dalam kelompok LCC. Sering dijumpai di kebun karet dan sawit. Pertumbuhannya cepat. Dalam waktu yang singkat, sudah dapat menutupi seluruh permukaan lahan dimana mereka tumbuh dan berkembang.