Legume cover crop (LCC) merupakan tanaman leguminose atau kacang-kacangan yang sengaja ditanam di area pertanian. Tujuannya adalah untuk menutupi tanah alias mencegah kerusakan tanah sekaligus memperbaiki sifat fisik dan kimia tanah itu sendiri.
Legume cover crop seringkali ditanam lebih awal pada saat rehabilitasi lahan. Tak sebatas pada lahan pertanian, tetapi dapat digunakan pula untuk merehabilitasi lahan-lahan eks tambang.
Selain untuk rehabilitasi lahan, LCC juga menjadi tanaman penutup lahan pada perkebunan. Diantaranya dapat dijumpai pada lahan perkebunan sawit, karet, kakao dan kopi.
Manfaat LCC bagi Lahan Pertanian
Manfaat LCC bagi lahan pertanian cukup banyak. Namun beberapa manfaat pentingnya adalah mengurangi aliran permukaan alias run off sewaktu hujan. Â
Pemilihan tanaman kacang-kacangan ini didasarkan pada beberapa kelebihan yang dimiliki jenis LCC dibandingkan dengan jenis tanaman penutup tanah lainnya.
Adapun manfaat-manfaat tanaman kacang-kacangan sebagai tanaman penutup lahan pertanian seperti diringkas dalam bilyaryadi.com adalah seperti berikut ini:
- Memperbaiki sifat fisik tanah
- Meningkatkan kelembaban tanah
- Meningkatkan kadar N tanah melalui proses fiksasi N atmosfer secara simbiotik yang terjadi pada bintil akar LCC
- Meningkatkan ketersediaan hara
- Menjaga agar gulma tidak tumbuh
- Merupakan sumber hara dengan meningkatkan bahan organik tanah melalui pelapukan LCC
- Penahan cahaya matahari
- Pengawetan tanah.
Penggunaan tanaman sebagai penutup tanah di lahan pertanian tidak asal-asalan. Tetapi memperhatikan beberapa hal. Adapun bebeberapa pertimbangan yang dipenuhi oleh legume cover crop sebagai syarat penutup tanah adalah sebagai berikut.
Pertama, tidak menjadi kompetitor tanaman utama. Tanaman kacang-kacangan ini tidak menjadi pesaing bagi tanaman utama di lahan pertanian kita. Bahkan akarnya dapat mengikat nitrogen dari udara yang dapat menyuburkan tanah.
Tanaman kacang-kacangan juga berakar serabut sehingga tidak mengganggu tanaman utama. Mudah dicabut sebab perakarannya sangat dangkal. Dan ketika tercabut, maka hampir tidak ada kerusakan tanah.
Kedua, pertumbuhannya cepat. Karena pertumbuhan kelompok legume yang begitu cepat maka waktu untuk menutup lahan pertanian kita pun relatif lebih cepat.
Ketiga, tajuknya rapat dan rimbun. Kondisi ini membuat LCC menutupi tanah secara rapat. Dapat mengatasi run off akibat hujan berlebihan. Kerapatan tajuknya juga mampu menekan gulma yang tumbuh di sekitar.
Keempat, mampu berkompetisi dengan gulma. Di kebun, semua jenis tumbuhan memiliki peluang untuk tumbuh dan menjadi pesaing bagi tanaman utama kita. Kehadiran mereka sangat merugikan karena meerampas nutrisi tanaman. Akibatnya, pertumbuhan tanaman kita menjadi terganggu.
Kelima, tidak menjadi inang bagi hama atau penyakit tanaman. Gulma atau kehadiran tumbuhan lain di dekat tanaman utama, seringkali menimbulkan permasalahan. Menjadi sarang hama dan penyakit tanaman.
Beberapa LCC yang Sering DigunakanÂ
Cukup banyak tanaman kelompok legume cover crop yang dapat digunakan di lahan-lahan pertanian, sebagai tanaman penutup tanah. Berikut ini, tiga di antaranya.
Arachis pintoi
Arachis pintoi, adalah kelompok LCC yang sering kali dijumpai di kebun- kebun rakyat. Bahkan di perkebunan, disemai dan disebar ke kebun untuk menjadi tanaman penutup tanah.
Tanaman ini berasal dari Brazil. Batang dan daunnya seperti kacang tanah. Demikian pun bunganya, berwarna kuning dan menarik. Di kebun karet rakyat pun banyak yang sengaja menyebarkannya di bawah tanaman karetnya.
Selain bermanfaat untuk mencegah erosi lahan, menekan gulma dan memperkaya unsur hara tanaman, si Pintoi pun dapat dijadikan sebagai pakan ternak. Kambing, sapi, domba dan kuda, sangat suka dengan pakan ini.
Mucuna breacteata
Tanaman ini juga termasuk dalam kelompok LCC. Sering dijumpai di kebun karet dan sawit. Pertumbuhannya cepat. Dalam waktu yang singkat, sudah dapat menutupi seluruh permukaan lahan dimana mereka tumbuh dan berkembang.
Tanaman legume ini dapat diambil bijinya langsung dari kebun-kebun yang memeliharanya sebagai tanaman penutup. Jika tidak sempat, dapat pula diperoleh benihnya pada toko-toko benih online.
Centrosema pubescens
Tanaman legume lain yang sering dimanfaatkan sebagai cover crop, adalah Centrosema pubescens. Sebagian orang menyebutnya bunga kupu-kupu. Bukan merupakan tanaman asli Indonesia tetapi dari Amerika Tengah.
Selain dijadikan sebagai penutup tanah, Centrosema juga dapat dijadikan untuk obat alternatif dan menjadi pakan ternak. Daunnya disukai oleh sapi dan kambing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H