Apabila Zinnia disemai terlebih dahulu, maka tanaman bisa dipindahkan ke lahan akhir. Entah di pekarangan, atau di taman-taman publik. Pemindahan tanaman perlu dilakukan dengan hati-hati, sehingga tanaman tidak mati.
Lahan tanaman harus gembur. Tanaman bisa diatur dengan jarak tertentu. Dikombinasi dengan tanamam lain, atau menempatkan mereka pada satu kapling khusus.
4. Perawatan
Setelah bibit tumbuh, maka tentunya harus dirawat. Disiram secara berkala dan ditambahkan lagi pupuk organik/kandang bila perlu.
Sebenarnya, tanaman ini tak terlalu rewel. Yang penting media tempat tumbuhnya Zinnia kita tak dibiarkan kering hingga terlihat layu. Atau dibiarkan becek di musim hujan.
Selain melakukan penyiraman rutin dan pemberian pupuk organik di awal penanaman, maka hal lain yang perlu dilakukan adalah menyiangi gulma di sekitar. Juga menangangi hama seperti belalang dan ulat yang sering memakan daun Zinnia.
Daun-daun yang telah tua dan kering, sebaiknya dipotong dan dibuang sehingga tanaman terlihat tetap menarik dan terawat dengan baik. Kadang-kadang, tanaman kita terlihat seperti hendak jatuh karena daya topangnya yang kurang. Bisa dibantu dengan memberikan penyangga, cukup dari kayu berbentuk Y.
Setelah 6 hingga 8 minggu dalam penanaman, makan Zinnia nan cantik ini siap untuk berbunga. Dan taman atau pekarangan pun mendadak menjadi semarak dengan aneka bunga dan kupu-kupu. Kehadiran Zinnia nan cantik di taman, ternyata bisa mengundang 'tamu-tamu berdatangan', selain tentunya para penikmat taman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H