Namanya Zinnia anggun alias kembang kertas. Bunga yang terlihat dan terasa seperti kertas ini dikenal dengan nama ilmiah Zinnia elegans. Si cantik ini sering ditemui di taman-taman, lantaran mudah tumbuh, dan cepat berbunga dalam rupa warna-warni.Â
Kehadiran bunga Zinnia di taman, selalu menarik perhatian. Memiliki aneka warna yang menarik selalu mengundang anak-anak untuk melihat, bahkan tergoda untuk memetiknya. Tak ketinggalan juga, para ibu bahkan bapak-bapak pun ikut menikmati suguhan nan cantik dari Zinnia anggun ini.
Ada warna putih, krem, merah muda, dan merah tua. Sering pula terselip warna kuning, jingga, aprikot dan salmon. Aneka warna ini, menarik banyak serangga. Lebah, tawon, dan beberapa jenis kumbang lain terlihat beterbangan dari satu bunga ke bunga lainnya.
Kupu-kupu pun tak mau absen. Apabila kita mengamati lokasi bunga nan mekar ini, maka kita akan menikmati  kupu-kupu yang berwarna-warni. Mereka mengitari semua bunga, berpindah-pindah dengan asyiknya.
Bunga Favorit Ibunda
Zinnia Anggun, adalah bunga favorit ibunda saya selain mawar, matahari, kenikir, pacar air dan tapak dara. Ada lagi beberapa jenis, namun yang masih kuingat adalah bahwa bunga-bunga tersebut, merupakan bunga semusim yang tumbuh dominan di pekarangan rumah tua kami, di kampung.
Bunga Zinnia adalah tanaman asli Meksiko. Tetapi layaknya tanaman lain, bunga ini pun menyebar ke berbagai daerah. Di antaranya menyebar hingga Amerika Selatan dan Tengah, India hingga negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Zinnia lebih mudah hidup di lingkungan yang kering, tak menyukai musim dingin. Bahkan beberapa jenis Zinnia hidup toleran pada tingkat kekeringan yang tinggi. Berkembang baik sekali pada kondisi pencahayaan penuh sepanjang pertumbuhannya.
Agar  Si Cantik Berbunga
Sekalipun termasuk tanaman yang mudah tumbuh dan berbunga, si cantik Zinnia ini membutuhkan perhatian juga, mulai dari persiapan hingga perawatannya.
1. Persiapan Lahan
Lahan yang akan menjadi tempat tumbuh dan kembangnya Zinnia perlu dipersiapkan dengan baik. Tanah perlu digemburkan, lalu dicampur dengan pupuk kompos agar dapat menyediakan zat hara bagi tanaman kelak.
Apabila ingin menyemai bibit terlebih dahulu di polibag, maka kita perlu memastikan agar mendai tanah di dalam polibag dicampur dengan media kompos. Polibag harus memiliki lubang agar tanaman tidak tergenang dengan air.
2. Pembibitan
Bibit yang baik, menentukan kualitas pertumbuhan tanaman. Dewasa ini, bibit bunga dapat dibeli di toko bunga terdekat, atau toko online terpercaya. Agar pertumbuhan bibit optimal, maka perlu mengecek jangan sampai bibit bunga yang kita beli telah kadaluarsa.
Bisa juga menyiapkan bibit secara mandiri. Mengambil biji-biji bunga yang telah terlihat tua. Biasanya, bibit yang sudah tua, ditandai dengan bunganya yang telah berguguran atau kering.
Penanaman bibit bunga dilakukan secara tegak. Bagian yang runcing ditancapkan ke tanah. Bagian yang tumpul disisakan sedikit, masih terlihat di atas permukaan tanah. Apabila ditanam di polibag maka sebaiknya menanam dua benih per polibag.
Selain ditanam dengan menancapkan benih pada tanah, cara lain adalah menaburkan benih pada tanah, lalu ditutup kembali. Kemudian disiram secara berkala, memastikan agar tanahnya menjadi lembab dan merangsang pertumbuhan tanaman.
Biasanya tanaman sudah akan berkecambah dan tumbuh pada usia 4-7 Hari Setelah Tanam. Zinnia dapat ditanam langsung di taman yang telah disiapkan lahannya, sehingga tak perlu dipindahkan lagi.
3. Penanaman
Apabila Zinnia disemai terlebih dahulu, maka tanaman bisa dipindahkan ke lahan akhir. Entah di pekarangan, atau di taman-taman publik. Pemindahan tanaman perlu dilakukan dengan hati-hati, sehingga tanaman tidak mati.
Lahan tanaman harus gembur. Tanaman bisa diatur dengan jarak tertentu. Dikombinasi dengan tanamam lain, atau menempatkan mereka pada satu kapling khusus.
4. Perawatan
Setelah bibit tumbuh, maka tentunya harus dirawat. Disiram secara berkala dan ditambahkan lagi pupuk organik/kandang bila perlu.
Sebenarnya, tanaman ini tak terlalu rewel. Yang penting media tempat tumbuhnya Zinnia kita tak dibiarkan kering hingga terlihat layu. Atau dibiarkan becek di musim hujan.
Selain melakukan penyiraman rutin dan pemberian pupuk organik di awal penanaman, maka hal lain yang perlu dilakukan adalah menyiangi gulma di sekitar. Juga menangangi hama seperti belalang dan ulat yang sering memakan daun Zinnia.
Daun-daun yang telah tua dan kering, sebaiknya dipotong dan dibuang sehingga tanaman terlihat tetap menarik dan terawat dengan baik. Kadang-kadang, tanaman kita terlihat seperti hendak jatuh karena daya topangnya yang kurang. Bisa dibantu dengan memberikan penyangga, cukup dari kayu berbentuk Y.
Setelah 6 hingga 8 minggu dalam penanaman, makan Zinnia nan cantik ini siap untuk berbunga. Dan taman atau pekarangan pun mendadak menjadi semarak dengan aneka bunga dan kupu-kupu. Kehadiran Zinnia nan cantik di taman, ternyata bisa mengundang 'tamu-tamu berdatangan', selain tentunya para penikmat taman.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H