Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Kreatif Membuat Pohon Natal dari Limbah

5 Desember 2022   04:56 Diperbarui: 16 Desember 2022   09:07 2327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pohon Natal dari limbah kulit kelapa muda karya Jemaat Rayon 7 Gereja Maranatha Oebufu Kupang dilihat dari jauh (Dokumentasi pribadi)

Sebaiknya dikumpulkan dan berikan pada warga yang ingin memanfaatkannya untuk keperluan lain dalam jumlah yang banyak.

Saya sendiri bersama teman-teman pernah membuat pohon Natal dari limbah cock, saat masih aktif di Gereja Oikumene di Pulau Wetar, Maluku Barat Daya. Kami menyimpan cock bekas yang benar-benar sudah tak terpakai.

Pohon Natal yang kami buat ini, menghabiskan 800 buah cock bekas. Itu pun kami kurangi tinggi pohonnya sebab kehabisan stok. Setelah Masa Natal berakhir, cock-cock bekas itu kami copot dan simpan di tempat yang aman. Sebagai bahan untuk pembuatan pohon Natal di tahun berikut.

Pohon Natal dari limbah cock badminton (Dokumentasi pribadi)
Pohon Natal dari limbah cock badminton (Dokumentasi pribadi)

Biasanya, cock-cock bekas itu kami rangkai pada kerangka bilahan bambu yang dibentuk terlebih dahulu. Selanjutnya, tinggal menempatkan limbah cock mengikuti lingkaran bilah bambu. Sebagai pemanis, ditambahkan pernak-pernik dan terlihat semarak.

Itulah beberapa limbah yang dapat dimanfaatkan untuk membuat pohon Natal. Jadi tak perlu membelinya, Yang penting kreatif untuk membuatnya menjadi indah.

Selamat berkreasi. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun