Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Wedding Kiss, Perlukah Menjadi Bagian Acara Resepsi Pernikahan?

5 November 2022   08:49 Diperbarui: 5 November 2022   20:40 4998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jangan sampai MC keasyikan, meminta pengantin melakukan ini dan itu. Juga meminta saksi atau orang tua kedua belah pihak untuk melakukan sesuatu yang tidak dikonfirmasikan. Akibatnya, orang tua merasa dikerjaian dan tidak mengikuti panduan MC. Kalau mengikuti, terlihat setengah-setengah dan penuh kedongkolan.

Wedding cake ceremony (dok foto: youtube.com)
Wedding cake ceremony (dok foto: youtube.com)

Ketiga, MC Harus Peka

MC harus memahami bahwa acara resepsi ini dihadiri oleh berbagai tingkatan umur. Mulai dari bayi, remaja, dewasa, hingga mereka yang yang sudah berusia lanjut.

Pilihan kata, tidak boleh terkesan vulgar dan tidak layak didengar oleh hadirin yang belum dewasa. Demikian juga adegan berciuman bibir dengan bibir, atau pengatin pria membopong pengantin wanita.

Juga pemilihan kata dari MC haruslah tepat, tidak vulgar. Pilihan MC yang tepat, bisa membuat suasana acara resepsi menjadi lancar. Tidak bertele-tele, tetapi berjalan dengan lancar dan nyaman. Jangan sampai terlalu asyik dengan diri sendiri sampai acaranya berlarut-larut dan undangan terlambat makan.

Sebaiknya Tak Perlu Ada Wedding Kiss

Lalu, perlukah ada acara wedding kiss dalam resepsi? Bagi saya, tidak perlu ada. Apalagi resepsi dilakukan di rumah pengantin. Sebab, wedding kiss yang berlangsung di atas panggung dengan durasi yang cukup lama itu disaksikan oleh seluruh undangan. Termasuk di dalamnya adalah anak-anak.

Lagi pula, sejarah pernikahan kita orang Timor itu tidak ada bagian wedding kiss. Pemberkatan di Gereja saja, ketika pengantin pria membuka selubung pengantin wanita, maka yang dicium adalah keningnya. Bukan bibir ketemu bibir dalam durasi yang cukup lama.

Hal-hal yang sifatnya privasi bagi kedua pengantin, tak perlu kita pertontonkan ke publik. Lakukan di dalam kamar pengantin saja, ketika acara telah selesai dan para undangan sudah bubar. Privasi.

Foto Pangeran Charles mencium tangan Putri Lady Diana saat menikah (dok foto: net via tribunnews.com)
Foto Pangeran Charles mencium tangan Putri Lady Diana saat menikah (dok foto: net via tribunnews.com)

Fenomena menghadirkan wedding kiss dalam resepsi pernikahan hendaknya dikaji ulang, terutama oleh para pengantin dan orang tua. Sebab vendor tentunya hanya menerima pesanan. Rasanya tidak pantas, dipertontonkan di atas panggung pernikahan. Ditonton oleh banyak orang dengan kategori umur yang berbeda-beda pula.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun