Saat ini, ia membeli jagung muda mentah dengan harga Rp 10.000 per 5 tongkol, atau setiap tongkol ia beli dengan harga Rp 2.000.Â
Dengan demikian, apabila sehari ia mampu menjual 100 tongkol, maka ia bisa mendapatkan keuntungan kotor sekitar Rp 150.000 -- Rp 200.000.
Itu semua belum dikurangi dengan biaya lain-lain seperti bahan membuat luat Timor, dan perhitungan biaya untuk tenaga kerja (mengangkut jagung, mengangkut air, mencari dan mengangkut kayu. Termasuk biaya tetap seperti periuk, baskom, dsb).
Perhitungan mereka sangatlah sederhana dan tidak mau memasukkan biaya tenaga kerja ke dalamnya. Sebab prinsip mereka, memang itu adalah pekerjaan mereka.
Dengan berjualan jagung, mama Yakomina mampu menyekolahkan dua anaknya, di SMA kelas 2 dan SMP kelas 1.Â
Mengumpulkan lima ratus perak atau seribu rupiah, itu sangat berarti bagi mereka para penjual jagung di Motamora.Karenanya, jika punya kesempatan belilah pada mereka. Beberapa rupiah, bisa membantu mereka mendapatkan sedikit keuntungan.
"Inilah kami. Kami tidak pernah malu untuk berjuang memenuhi kebutuhan hidup kami. Yang penting, kami tidak mencuri atau menipu orang lain," Kata Mama Yakomina.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H