Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesona Batu Brak, Situs Pemujaan Era Megalitikum di Lampung Barat

24 Agustus 2022   09:30 Diperbarui: 28 Agustus 2022   13:15 1459
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Batu umpak yang disusun di sekitar lokasi situs Batu Brak. Dok pribadi

Meskipun situs ini adalah batu megalitikum, ternyata baru ditemukan pada tahun 1951 oleh rombongan transmigran Biro Rekonstruksi Nasional (BRN). Selang 29 tahun kemudian, tepatnya tahun 1980 barulah dilakukan penelitian oleh arkeolog dari Jakarta.

Situs Megalitikum Batu Brak berada di bawah pengelolaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten.

Penataan dan pemugaran terhadap situs ini kemudian dilakukan pada tahun 1984 hingga tahun 1989. Penataan disesuaikan pula dengan unsur pendidikan dan wisata sehingga dapat menjadi daya tarik bagi bagi orang yang ingin mempelajari atau berwisata di sini.

Batu menhir, batu dolmen, batu rata, dan batu umpak disusun berjajar di sekitar lokasi. Dok pribadi
Batu menhir, batu dolmen, batu rata, dan batu umpak disusun berjajar di sekitar lokasi. Dok pribadi

Batu Pemujaan terhadap Roh Nenek Moyang

Dari hasil penelitian arkeolog yang diringkas dalam profil situs, diketahui bahwa situs Batu Brak tidak digunakan untuk pemakaman. Tetapi merupakan tempat pemujaan, utamanya memuja roh leluhur mereka di zaman itu.

Pada zaman megalitikum, manusia yang masih hidup memiliki kepercayaan bahwa ada hubungan antara mereka yang sudah meninggal dengan yang masih hidup. Orang yang sudah meninggal, diyakini rohnya masih hidup dan berkumpul di suatu tempat.

Roh-roh ini, memiliki kekuatan dan dapat mendatangkan musibah jika tak diperhatikan melalui pemujaan-pemujaan. Juga memiliki kekuatan untuk mendatangkan kesejahteraan bagi mereka yang masih hidup di dunia.

Jenis Batu pada Situs Batu Brak

Dari tulisan para mahasiswa KKN-DR UIN RIL Purajaya 2022, paling tidak terdapat empat jenis batu megalitik di sana, yaitu batu dolmen, batu menhir, batu umpak, dan batu datar.

Jenis batuan lain yang dapat ditemukan di sana, berupa manik-manik dari batuan kornelian. Juga terdapat fragmen tembikar dan fragmen keramik asing.

Salah satu tempat situs Batu Brak di Lampung Barat. Dok pribadi
Salah satu tempat situs Batu Brak di Lampung Barat. Dok pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun