Selain Pura besar yang berada di pinggir jalan utama, kita juga dapat menyaksikan tempat pemujaan yang didirikan di setiap rumah. Di sini, kita mudah sekali mengetahui rumah komunitas Bali yaitu dari ukiran pada rumah dan tempat pemujaannya.
Ada juga Balai adat Bali, Banjar. Hampir semua kegiatan adat besar akan dilakukan di Banjar ini. Dan Banjar, tak pernah sepi. Beberapa Pecalang, polisi adat Bali sering berada di Banjar untuk mengatur dan menjaga kelancaran upacara-upacara adat di sana.
Rumah Panggung Warga Lampung
Selain pemukiman orang balik yang unik, kita juga dapat menyaksikan deretan rumah panggung penduduk Lampung. Deretan rumah panggung ini dapat kita saksikan ketika memasuki kawasan Kampung Juku Batu.
Rumah panggung berdinding kayu. Tangganya pun dibuat dari kayu. Sementara atapnya miring dan banyak yang terbuat dari genteng cetakan tangan.
Rumah panggung berfungsi untuk berlindung dari binatang-binatang liar. Selain itu, lantai dasar dapat dimanfaatkan untuk menyimpan hasil panen atau barang lainnya.
Putri Malu Dikepung Kebun Kopi
Jalan beraspal hanya sampai pada Kampung Juku Batu. Tujuh kilometer selanjutnya, kita akan berjuang melalui jalan yang berbatu, berdebu dan hanya selebar roda sepeda motor. Tak jarang, ketika dua sepeda motor bertemu,maka salah satunya harus mengalah dan memberi jalan bagi yang satunya lagi.
Di kiri dan kanan, kita akan menyaksikan kebun kopi milik masyarakat. Kebun kopi ini, terlihat mengelilingi air terjun Putri Malu. Kawasan hutan ini hanya terlihat pada sekitar arela air terjun.