Dengan demikian, ada peserta yang dinyatakan lulus sekalipun nilai administrasinya 0. Lalu pada akumulasi nilai akhir. Total nilai akhir yang tinggi pun belum tentu lulus. Padahal, yang bersangkutan memiliki nilai bagus, baik pada seleksi administrasi, akademik maupun wawancara. Parahnya lagi, mereka melamar untuk posisi yang sama pada kantor yang sama.
Nilai wawancara, tak lupa menuai protes dari warga Biinmaffo. Semua calon, diganjar dengan nilai 80. Sekitar beberapa orang saja yang mendapatkan angka nol dengan keterangan tidak hadir. Setelah ditelusuri, ternyata nilai wawancara ini fiktif. Ada yang tidak pernah dipanggil untuk wawancara.Â
Salah satu calon pelamar asal asal dukcapil misalnya, mengaku tak pernah dipanggil untuk mengikuti wawancara. Tahunya, nilai itu muncul. Silakan klik kabartimor.com ' Calon PTT Operator e-KTP Dukcapil TTU Tidak Pernah Diwawancara Namun Ada Nilai ' untuk membaca berita lengkapnya.
Melengkapi semua komplain ini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu yang selama ini aktif mengkritisi lambannya rekrutmen tenaga kontrak daerah TTU bersuara lagi. Kali ini mengajak semua masyarakat untuk ikut serta menyalurkan aspirasinya melalui demonstrasi. Tanggal pelaksanaanya adalah pada hari Jumat, 8 April 2022. Rute perjalanannya, dari BTN, Km 9 dan berakhir di rumah jabatan Bupati TTU.Â
Ada dua  tuntutan utama yang diusung dalam aksi ini.Â
Pertama, Segera memberikan keterangan secara terbuka kepada publik terkait indikator penilaian dalam proses penyeleksian C-PTT.
 Kedua, Segera mencopot Arkadius Atitus dari jabatannya sebagai Kepala BKDPSDM karena tidak profesional dalam menerapkan Perbup No. 71 Tahun 2021 tentang SOP pengangkatan PTT Kab. TTU.