Berita panas datang dari Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi NTT. Sejak tadi malam (Rabu, 6 April 2022), media lokal dan group Facebook terbesar di TTU, Biinmaffonews@yahoo.com banjir foto dan komentar dari warga net.Â
Kali ini, bukan tentang stunting yang baru-baru ini menobatkan kabupaten TTU menjadi runner up stunting tertinggi setelah kabupaten tetangganya, Timor Tengah Selatan (TTS).Â
Bukan. Tetapi menyangkut pengumuman hasil kerja panitia seleksi alias Pansel terhadap ribuan Calon Pegawai Tidak Tetap (PTT) di bawah wewenang BKDPSDM TTU. Terkesan asal-asalan. Juga disinyalir penuh dengan rekayasa.
Postingan pertama yang disetujui oleh admin dilakukan oleh pemilik akun Alex Jan Seran. Kiriman beritanya terkait dengan proses rekrutmen yang dianggap suatu anomali. Â Karenanya, meminta informasi dari Pemerintah TTU untuk memberi penjelasan.
Dalam waktu yang sangat singkat, group yang berkekuatan 60.422 anggota aktif ini pun ramai hingga hari ini. Potongan foto, screen shoot hasil pengumuman yang dipertanyakan, berseliweran di media ini.Â
Berita resmi pengumuman dapat diakses pada website pemkab TTU, tetapi sekarang sering error. Â Mungkin karena sering diakses oleh banyak orang. Silakan klik: Pengumuman Hasil Seleksi Calon PTT Kab. TTU Tahun 2022 untuk melihat daftar nama, lengkap dengan ketidakberesan rekrutmen yang menuai protes dari warga bumi Biinmaffo ini.
Proses rekrutmen ini sendiri, telah memasuki bulan keempat sebab sudah dimulai dari Januari 2022. Diawali dengan dirumahkannya 2.706 tenaga kontrak daerah per 31 Desember 2021 seiring berakhirnya tahun 2021.Â
Selanjutnya, Pemda membuka lowongan seluas-luasnya bagi seluruh pencari kerja di TTU untuk melamar sesuai kebutuhan Pemda setempat. Jadilah, jumlah pelamar yang memasukkan berkas lamaran, sebanyak 8.129 orang dengan tingkat pendidikan mulai dari SD hingga strata-2. Â Baca juga Sebagian dari 8.129 Calon Teko 2022 di TTU Mulai Berguguran.
Tahap selanjutnya, adalah seleksi administrasi dimana sekitar seribuan orang dinyatakan tidak memenuhi syarat. Namun, atas pertimbangan satu dan lain hal, di antaranya terkait dengan masa pengabdian maka yang tak lulus administrasi pun tetap diikutsertakan dalam tahap berikut, yaitu ujian dan wawancara.
Dengan demikian, ada peserta yang dinyatakan lulus sekalipun nilai administrasinya 0. Lalu pada akumulasi nilai akhir. Total nilai akhir yang tinggi pun belum tentu lulus. Padahal, yang bersangkutan memiliki nilai bagus, baik pada seleksi administrasi, akademik maupun wawancara. Parahnya lagi, mereka melamar untuk posisi yang sama pada kantor yang sama.
Nilai wawancara, tak lupa menuai protes dari warga Biinmaffo. Semua calon, diganjar dengan nilai 80. Sekitar beberapa orang saja yang mendapatkan angka nol dengan keterangan tidak hadir. Setelah ditelusuri, ternyata nilai wawancara ini fiktif. Ada yang tidak pernah dipanggil untuk wawancara.Â
Salah satu calon pelamar asal asal dukcapil misalnya, mengaku tak pernah dipanggil untuk mengikuti wawancara. Tahunya, nilai itu muncul. Silakan klik kabartimor.com ' Calon PTT Operator e-KTP Dukcapil TTU Tidak Pernah Diwawancara Namun Ada Nilai ' untuk membaca berita lengkapnya.
Melengkapi semua komplain ini, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Kefamenanu yang selama ini aktif mengkritisi lambannya rekrutmen tenaga kontrak daerah TTU bersuara lagi. Kali ini mengajak semua masyarakat untuk ikut serta menyalurkan aspirasinya melalui demonstrasi. Tanggal pelaksanaanya adalah pada hari Jumat, 8 April 2022. Rute perjalanannya, dari BTN, Km 9 dan berakhir di rumah jabatan Bupati TTU.Â
Ada dua  tuntutan utama yang diusung dalam aksi ini.Â
Pertama, Segera memberikan keterangan secara terbuka kepada publik terkait indikator penilaian dalam proses penyeleksian C-PTT.
 Kedua, Segera mencopot Arkadius Atitus dari jabatannya sebagai Kepala BKDPSDM karena tidak profesional dalam menerapkan Perbup No. 71 Tahun 2021 tentang SOP pengangkatan PTT Kab. TTU.
Masyarakat TTU menanti, kapan Bupati TTU atau kepala BKDPSDM nya menyampaikan keterangan kepada masyarakat yang tidak puas perihal hasil rekrutmen ini. Perlu mengklarifikasi simpang siurnya pengumuman hasil ini.
Juga berharap, DPRD sebagai wakil rakyat proaktif untuk menjembatani persoalan daerah ini. Masyarakat akan bisa menerima, manakala Pemerintah bisa menjelaskan dengan baik dan membuka dialog untuk ini.
Semoga ada solusi untuk ini. Masyarakat bersama Pemerintah, bergandengan tangan untuk membangun Bumi Biinmaffo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H