Mohon tunggu...
Gregorius Nafanu
Gregorius Nafanu Mohon Tunggu... Petani - Pegiat ComDev, Petani, Peternak Level Kampung

Dari petani, kembali menjadi petani. Hampir separuh hidupnya, dihabiskan dalam kegiatan Community Development: bertani dan beternak, plus kegiatan peningkatan kapasitas hidup komunitas lainnya. Hidup bersama komunitas akar rumput itu sangat menyenangkan bagiku.

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Di Balik Penyederhanaan Surat Suara Pemilu Serentak 2024

23 Maret 2022   16:10 Diperbarui: 25 Maret 2022   10:00 854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Model rancangan 1 penyederhanaan surat suara. dok. KPU RI

Sedangkan mencoblos atau mencontreng, bisa dilakukan terutama mencoblos. Masyarakat sudah familiar dengan kata mencoblos dengan paku. Juga mampu melakukannya dengan baik dan benar. Kalau pun ada yang tidak sah, kesalahannya tidak terlalu signifikan.

Mengingat baru kali ini akan diadakan Pemilu secara serentak, maka KPU hendaknya cepat memutuskan model rancangan yang telah dilakukan. 

Selanjutnya, melakukan sosialisasi dan simulasi hingga pada tingkat kampung yang pemilihnya masih banyak mengalami kesulitan untuk menentukan pilihannya dengan benar sehingga sah. Apalagi jika harus menentukan pilihannya dengan cara menuliskan angka. 

Kerja keras KPU, baik dilakukan secara berjenjang melalui para penyelenggaranya, maupun berkolaborasi dengan lembaga lain yang memiliki kepedulian untuk mengedukasi para pemilih, patut kita apresiasi. 

Sesuatu yang dirasa sulit, jika disosialisasikan dengan baik akan menjadi lancar dan dilaksanakan dengan baik pada saat berlangsungnya perhelatan dimaksud.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun