Sebelum Usi Koko berkenan hadir, maka singgasana daruratnya pun harus dibuat. Paling gampang, adalah menyiapkan kamar dengan memasang kain-kain adat sebagai sekat. Sekalipun darurat, singgasana beliau harusnya lebih tinggi dari tempat duduk para tetua yang mendampingi beliau, baik untuk berdialog atau menjawab pertanyaan-pertanyaan Usi Koko.Â
Ketika berkenan hadir, maka Usi Koko harus dijemput. Dulu usi koko memiliki kuda tunggangan sendiri tetapi sekarang sudah berkenan dijemput dengan kendaraan.Â
Setelah selesai, Usi Koko diantar pulang, dengan penghormatan yang pantas. Ternak, beras, kain adat turut serta dibawa oleh para pengantar sebagai ucapan syukur atas kedatangan beliau.Â
Ta'hake
Ta'hake adalah melayani Usi Koko dalam perjamuan santap bersama dengan para tetua pilihan. Di sini, santapan Usi Koko dihidangkan dalam tempat anyaman berwarna-warni. Biasanya dilakukan oleh ibu-ibu yang sudah terbiasa menyiapkan dan melayani santap bersama Usi Koko.
Kali ini, beberapa Fatnay (Puteri) Nafanu berkesempatan untuk na'hake neu Usi Koko (melayani perjamuan makan). Semua urutan tempat makan harus keluar secara berurutan.Â
Setelah santapan Usi Koko terhidang semua, barulah dihidangkan makanan untuk para tetua yang mendampingi usi Koko dalam perjamuan makan bersama.Â
Santapan Usi Koko tidak boleh habis. Karena itu, biasanya diisi dalam porsi yang banyak. Sisa santapan Usi Koko dapat dimakan oleh para pelayannya. Â Sebagai berkat dari Usi Koko.
Mempertahankan Adat-Istiadat