Dan ya. Perempuan seperti itu memang sangat merepotkan. Aku sudah cukup dalam batas kesadaran untuk tidak gila, tapi ternyata lelah juga menanti seseorang untuk menjadi lebih baik.
Mencoba dengan segenap kekuatan untuk mengerti, menangkan, berusaha bersama berpegangan tangan demi terciptanya cinta dan kasih sayang, tapi sia-sia, Jadi jangan salahkan aku kalau harus mengotori tangan ini dengan darah lagi.
****
Sejajar dengan dua gundukan tanah yang lain, sesaat kupandangi gundukan tanah itu, di dalamnya tertanam sebuah kenangan hidup yang sangat kusayangi, dan aku mengerti mengapa kenangan itu sangat kubenci hingga akhirnya kukubur di halaman belakang rumah ini.
SELESAI
                                                               Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H