Mohon tunggu...
Viride
Viride Mohon Tunggu... Buruh - penulis

Penulis tidak dapat menulis secepat pemerintah membuat perang; karena menulis membutuhkan pemikiran. - Bertolt Brecht (Penulis dari Jerman-Australia)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Pertanyaan Sinis dan Kekuatan Jawaban

8 November 2018   12:57 Diperbarui: 8 November 2018   13:39 457
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (foto:pixabay.com)

"Hmmm, justru jadi penulis itu sedang melatih pikiran agar keluar dari zona aman, untuk mendapat kenyamanan berikutnya yang lebih baik."

Sampai di situ saya agak kebingungan dengan jawaban si mbak, kepala saya sampai miring ke kanan dan ke kiri sambil mengerutkan dahi berulang kali mencerna jawabannya, tapi dari pada saya makin bingung, lagian di rumah ga ada tiang yang bisa dipegang, saya pun kembali bertanya setelah mengumpulkan tenaga dalam yang terbuang. Hehehe ... pakai perumpamaan dikit biar keren.

"Gimana dengan kegiatan yang secara fisik nggak kita lakukan? Karena kita kerjanya nulis, menyendiri, sampai-sampai teman saya bilang kalau saya 'seperti malas' keluar dari zona aman."

"Wah, menulis itu bukan berarti malas lho. Memang kelihatannya hanya duduk saja tanpa mengerjakan aktivitas fisik, tapi sebenarnya kegiatan berpikir itu lebih berat dari kerja fisik sebab kita memerlukan kondisi tubuh dan pikiran yang fresh."

Yuuppss itu benar!! Karena selama saya menulis, pikiran benar-benar terkuras, tubuh bisa langsung kelelahan, perut spontan keroncongan, padahal baru beberapa jam diisi dan itu adalah sebuah fakta. Yah, fakta ini cuma tinggal disahkan saja di rapat dewan DPR dan MPR. (hadeehhhh)

"Trus, menulis itu nggak ada tantangannya sama sekali. Apa itu benar mbak??"

"Menulis itu memang tidak bisa sambil loncat-loncat, jingkrak-jingkrak, berkendara, naik turun tebing, tapi bukan berarti menulis itu tidak menantang lho. Meramu kata adalah sebuah tantangan tersendiri, meskipun dilakukan sambil duduk manis. Pikiran kita bekerja, "menjungkir-balikkan" kata agar enak dibaca. Bisa sama sulitnya dengan belajar mendaki gunung. Awal kita menulis, sama seperti halnya "berenang" dulu di tempat yang dangkal. Semakin lama kita menulis, tentu harus berani "berenang" di kedalaman, itu artinya, menjadi penulis adalah sebuah tantangan."

Taaraaaaaaaa, setelah tiga pertanyaan menyakitkan itu terjawab dengan tiga jawaban sakti dari Mbak Aliya Nurlela, semua beban berat yang betah bertengger di pundak saya langsung lepas begitu saja.

Jadi ingat salah satu film kolosal cina, kalau ada murid yang keracunan, si guru langsung mengeluarkan tenaga dalam yang ditransfer ke tubuh si murid, lalu si murid akan tiba-tiba memuntahkan racun dari mulutnya. Uueeggkk...

Endingnya, semua kegaitan saya kembali lancar hehe ... saya tidak lagi mempedulikan sebab, kenapa teman saya mengatakan semua kalimat sinis itu, saya juga tidak mempedulikan betapa remehnya dia memandang saya. Yang saya pikirkan hanya menulis dan menulis.

"Apa pun mimpi Anda, jika Anda terus saja mendengarkan orang-orang yang ada di sekitar Anda, peluang mimpi Anda untuk menjadi nyata sangatlah tipis." (Shopia Amaruso)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun