Mohon tunggu...
GRECIA HARIANTI
GRECIA HARIANTI Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Sekolah

Basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senyum di Balik Kesibukan

20 November 2024   10:15 Diperbarui: 20 November 2024   10:16 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 "Maaf saya tidak sekuat yang anda bayangkan. Saya sudah lelah menghadapi kejamnya dunia dan maaf karena saya telah menjadi beban untuk kalian."

"Tidak, kami yang salah. Kami mohon bertahanlah, mohon Rayan. "Saya tidak bisa bertahan lagi, saya tidak kuat menahan rasa sakit ini terlalu lama. Mama, Papa, hahaha... itu pertama kalinya kan kalian mendengar saya memanggil dengan sebutan itu. Ini juga akan men- jadi terakhir kalinya saya memanggil kalian dengan sebutan itu, terima kasih kalian sudah ada di saat saat terakhir saya. Saya pamit," ucap Bunga dengan suara lirih dan perlahan lahan menutup matanya. Ya Bunga telah meninggal dunia.

"Enggak...Enggak Bunga ngak boleh ninggalin Mama. Bunga anak kuat, mama yakin itu. Ayo bangun Bunga...ayo bangun!!" teriak Zela lalu menanggis dengan keras.

"Katanya Bunga mau hidup bahagia sama Mama dan Papa kan? Tapi kenapa Bunga malah pergi ninggalin Mama dan Papa?" ucap Rayan dengan menangis tersendu-sendu.

Mama Bunga menangis dipelukan Papa, Bunga Kenapa Tuhan mengambil Bunga dari mereka padahal Bunga belum pernah merasakan kebahagiaan. Kenapa mereka baru sadar bahwa anak mereka membutuhkan kasih sayang mereka.

Hari ini adalah hari pemakaman Bunga, sudah banyak warga dan rekan bisnis Papa Bunga, datang kepemakaman Bunga tidak lupa kedua orang tua Bunga dan keluarganya masing masing. Bunga telah dimakamkan. Mama Bunga duduk sambil memeluk batu nisan Bunga.

"Bunga kenapa kamu pergi, kita belum jalan-jalan bareng, ketawa-ketawa bareng, bercanda bareng. Kamu mau semua itu kan? Tapi kenapa kamu pergi?" ucap mama Bunga terisak.

"Zela kamu harus ikhlas melepaskan kepergian Bunga kalau, kamu seperti ini Bunga juga ikut sedih melihat mamanya menangis. Nanti kita harus sering berdoa umtuk Bunga supaya dia tenang di sana. Kalau kamu bahagia pasti Bunga juga merasakan bahagianya," Rayan berusaha menanangkan Zela.

"Baik, aku akan berusaha untuk ikhlas."

"Yaudah kalau begitu mari kita pulang, hari sudah mulai sore." ajak Rayan

"Bye anak mama, semoga kamu tenang ya di sana. Pasti kamu udah ngak ngerasain sakit lagi. Mama janji akan sering berkunjung."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun