Mohon tunggu...
Binsar Antoni  Hutabarat
Binsar Antoni Hutabarat Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, penulis, editor

Doktor Penelitian dan Evaluasi pendidikan (PEP) dari UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA. Pemerhati Hak-hak Azasi manusia dan Pendidikan .Email gratias21@yahoo.com URL Profil https://www.kompasiana.com/gratias

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Paskah: Setia Memberitakan Kebenaran Hadapi Covid-19

12 April 2020   18:25 Diperbarui: 12 April 2020   19:25 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lebih mudah menyebarkan kabar bohong atau kabar yang menyesatkan dibandingkan menyebarkan kabar yang benar. Meski kabar bohong akan tetap ada dalam dunia ini, tetapi suara kebenaran yang disampaikan melalui hidup yang benar akan mampu membongkar segala kebohongan. Karena itu, tetaplah setia memberitakan berita benar untuk membendung pandemi covid-19.

Peristiwa kebangkitan Yesus yang terjadi pada hari Minggu, dan tahun ini umat Kristen merayakannya pada tanggal 12 April 2020. Perayaan penting bagi umat Kristen itu terjadi dalam masa puncak penyebaran virus corona di Indonesia yang diperkirakan jatuh pada bulan April sampai Mei.

Umat Kristen merayakan Paskan dengan beribadah dirumah, demi menjaga diri dan sesama agar tidak tertular virus corona yang bisa menyebar pada perhimpunan banyak orang. Tapi tidak berarti makna Paskah itu menjadi berkurang dengan perubahan tempat ibadah, sebaliknya ini bisa menjadi waktu dimana umat Kristen dapat lebih memahami makna Paskah dalam usaha bersama masyarakat Indonesia membendung wabah corona.  

Kebangkitan Kristus memberikan harapan bagi umat Kristen, karena Kristus bangkit dari kematian maka mereka yang hidup dalam Yesus akan mengalami kebangkitan yang sama.

Kebangkitan Kristus sekaligus memberikan kuasa pada kehidupan Kristen. Umat Kristen tidak hidup bergantung pada kekuatan mereka, tetapi bergantung pada kuasa kebangkitan Yesus untuk hidup menurut kehendak Tuhan dengan memuliakan Tuhan dan mengasihi sesama manusia.

Umat Kristen mengakui kebangkitan Kristus adalah fakta, murid-murid Yesus menjadi saksi kebangkitan Kristus. Bukan itu saja, karena imam-imam kepala kuatir murid-murid Yesus akan mencuri mayat Yesus dan kemudian mengabarkan kabar bohong bahwa Yesus telah bangkit, maka mereka menyiapkan pengawalan ketat atas kubur Yesus.

Ada sepasukan tentara yang menjaga kubur Yesus, dan ada batu besar yang menutupi kubur Yesus, sehingga dua perempuan yang ingin mengunjungi kubur Yesus tidak mungkin menggulingkan batu besar yang menutup kubur Yesus untuk mencuri mayat Yesus, demikian juga dengan murid-murid Yesus.

Ketika dua perempuan mengunjungi kubur Yesus menjelang menyingsingnya pajar pada hari perta minggu itu, "Maka terjadilah gempa bumi yang hebat sebab seorang malaikat Tuhan turun dari langit dan datang ke batu itu dan menggulingkannya lalu duduk  di atasnya. Wajahnya bagaikan kilat dan pakaianya putih bagaikan salju. Dan penjaga-penjaga itu gentar ketakutan dan menjadi seperti orang-orang mati."  

Peristiwa itu melaporkan bahwa dua orang perempuan dan para penjaga kubur Yesus merupakan saksi kebangkitan Yesus. Itulah sebabnya umat Kristen percaya bahwa kebangkitan Yesus adalah fakta atau berita yang benar.

Sebaliknya, para pemimpin agama yang memimpin penyalipan Yesus justru menciptakan kabar bohong. Dengan memberi uang suap kepada tentara romawi yang menjaga kubur, imam kepala memerintahkan mereka untuk memberitakan kabar bohong, "Kamu harus mengatakan, bahwa murid-murid-Nya datang malam-malam dan mencuri-Nya ketika kami sedang Tidur" kabar bohong itu tersiar dengan cepat diantara orang Yahudi pada waktu itu.

Kabar bohong tentang murid-murid yang mencuri mayat Yesus tersebar dengan cepat meski tanpa bukti, sebaliknya kabar benar mengenai kabangkitan Yesus masih berkutat disekitar murid-murid Yesus. Perintah untuk mengabarkan peristiwa kematian dan kebangkitan Yesus masih menunggu sampai Yesus sendiri memperlengkapi murid-murid dengan kuasa Roh Kudus untuk memberitakan kematian dan kebangkitan Yesus.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun