Mohon tunggu...
Gloria Pitaloka
Gloria Pitaloka Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu Rumah Tangga dan Penulis

Perempuan yang mencintai bumi seperti anak-anaknya sendiri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Ronggeng Terakhir

11 Juni 2023   20:00 Diperbarui: 11 Juni 2023   20:08 347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Dia akan kembali. Kudengar hasil tangkapan ikannya banyak. Aku sudah menyiapkan penyambutan untuknya," bisik Ki Una di telinganya.

Sebelum pulang ke rumah, ikan-ikannya sudah diserbu oleh para tengkulak. Ditawar dengan harga tinggi. Melihat hasil ikannya yang selalu bagus, bayaran mahal pun didapat oleh Darma dan kelompoknya. Sayang dia selalu lekas pulang sebelum sempat ditarik oleh teman-temannya menikmati hiburan seni rucah[3].

Kali ini atas suruhan Ki Una, beberapa temannya berhasil memberikan tuak dengan sedikit tipu muslihat. Bukan tuak sembarangan, tetapi tuak yang sudah diberi jamu purwoceng[4] dan jampi pelet dari Aki Amo.

Darma tampak tak berkedip memandang tubuh Ningrum, matanya memancarkan nafsu yang kuat. Dia tidak mampu menolak pesona Sang Ronggeng.

Ningrum selesai menari diiringi beberapa lagu, meraup saweran hingga sela-sela kutangnya penuh uang, dan ayakan di kakinya terisi lembaran rupiah. Sekian lama menari memamerkan pinggul dan dada, kini tibalah saatnya. Sang Ronggeng menyeret Darma setelah diberi kode oleh Ki Una bahwa tugasnya akan berakhir dan digantikan ronggeng lain.

Di semak belukar yang tertutup pepohonan, dengan ganas dalam belenggu nafsu setan, Ningrum mencumbu Darma. Sahabat masa kecilnya, pemuda impian dalam hasrat syahwatnya.

"Darma, akhirnya kau kini jadi milikku!" bisiknya dalam tatapan nanar penuh ambisi.

"Aku pun, bahagia, Ning."

Ningrum senang bukan kepalang. Bukan hanya karena impian ke puncak bersama Darma tercapai, tetapi sudah dipastikan malam ini dia akan bongkar kandang milik lelaki itu. Semua hartanya akan jatuh ke tangan Ningrum, seiring raga lelaki itu jatuh ke pelukannya.

Mana ada, sih, lelaki yang mampu menolak pesona Ningrum Sang Bintang Ronggeng? batinnya.

Sesungguhnya Ningrum, bukan perempuan berwajah rupawan yang memiliki badan sintal sesuai impian banyak lelaki. Namun, berkat gincu dan rawatan tubuh dari susuk pemikat, semua yang berada di tubuhnya tampak cantik dan memikat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun