Mohon tunggu...
Granito Ibrahim
Granito Ibrahim Mohon Tunggu... Desainer Grafis -

Fotografer jalanan dan penulis fiksi yang moody.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[My Diary] Hujan di Atap Transparan

13 April 2016   08:36 Diperbarui: 13 April 2016   11:24 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kubiarkan air turun dari langit semakin lebat seraya mengeluarkan Diary Sarah –mencatat ulang beberapa kata-katanya sebagai kenangan atas pemikiran-pemikirannya, juga beberapa puisi yang ditujukan padaku.

Aku bergeming ketika troli robotik mondar-mandir menawarkan sajian. Sudah cukup mengakhiri hari ini dengan kemewahan yang mungkin sulit diulangi kembali atau tak kan berulang tahun berikutnya. Sarah di seberangku hanya memandang dan sesekali tersenyum, seolah benar-benar mengerti apa yang aku rasakan. Walau wujudnya hanya sebatas hologram yang terpancar dari alat rekam di ponsel pintarku.

Perlahan bayangannya mulai sirna, sepertinya alat itu boros energi. Nanti aku charge lagi saat pulang lewat kereta bawah tanah. Jarak 150 km tentu membosankan berdesakan dengan sesama penumpang pada jam pulang kerja seperti biasanya. Aku gagal mendapat tiket kereta cepat hari ini.

*****

Granito, 13 April 2016

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun