Terus terang sulit sekali meyakinkan mereka. Sebagai anak indigo, barangkali apa yang aku bicarakan bisa dianggap tak masuk akal. Dua temanku itu memang jadi pergi dari rumah, dan seperti orangtuanya, mereka berpetualang dari bukit satu ke bukit lain. Dari laut dangkal hingga yang dalam. Hanya saja, lautan banyak mengandung misteri. Mereka tak kembali setelah mencoba ingin tahu apa yang ada di kedalaman lautan selatan.
Aku pikir, akan lebih baik kalau mereka beternak kambing saja dan hidup berdampingan hingga akhir masa.
“Sudah bertemu Arako, Rud?”
“Baru saja dia bicara denganku.”
Mereka seperti halaman-halaman pada buku yang tak berjumpa satu sama lain, namun utuh dalam jilidan dimensi semesta. Hanya saja keduanya tak lagi membicarakan soal kambing.
*****
Granito, Maret 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H