“Ibra, kamu mirip cewek, wajahmu, kelakuanmu, kesukaanmu....”
“Eh, aku bukan cewek, aku laki-laki betulan.”
“Tak apa, cowok seperti itu. Aku suka, kok.”
“Apa? Suka?”
“Bukan begitu....”
Rasanya aku ingin mengatakan bahwa aku juga menyukainya. Namun mulut ini seperti tersumpal kacang mete sebesar kepalan. Tak bisa aku mebisikkan apa kata hati. Yang keluar cuma bunyi: “Ssssh...”
“Kamu omong apa?” Arako menatapku dalam-dalam.
“Tidak, aku tidak mengatakan apa-apa.”
“Suara apa barusan, dan apa artinya?”
“Tidak tahu. Aku sungguh tidak tahu.”
“Benar kalau begitu, kamu kayak cewek.”
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!