Saat seseorang mengalami dejavu, mungkin terjadi ketidakselarasan antara pengalaman baru dengan ingatan lama, sehingga orang tersebut merasa bahwa peristiwa yang sedang terjadi sudah pernah dialami sebelumnya.
Teori lain mengatakan bahwa dejavu terjadi ketika otak memproses informasi secara tidak normal. Misalnya, otak mungkin memproses informasi yang baru diterima dengan lebih lambat dari biasanya.
Hal lain mungkin terjadi peningkatan aktivitas di beberapa area otak yang berhubungan dengan pengalaman dan memori. Namun, beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa dejavu dapat terkait dengan faktor psikologis seperti kelelahan, stres, dan kecemasan.Â
Ada juga teori yang menghubungkan dejavu dengan fenomena paranormal atau pengalaman kehidupan sebelumnya, tetapi tidak ada bukti ilmiah yang dapat mendukung teori-teori ini.
Secara umum, meskipun masih banyak yang harus dipelajari tentang dejavu, tampaknya fenomena ini terkait dengan gangguan dalam pemrosesan informasi di otak.Â
Namun, karena otak sangat kompleks dan memerlukan penelitian yang lebih banyak, masih diperlukan lebih banyak penelitian untuk memahami dejavu secara lebih mendalam.
Ada beberapa teori tentang apa yang menyebabkan pengalaman dejavu, tetapi belum ada konsensus yang pasti di antara para ilmuwan. Beberapa faktor yang diduga dapat jadi penyebab dejavu antara lain:
1. Gangguan dalam fungsi otak
Beberapa studi telah menemukan bahwa dejavu terkait dengan gangguan fungsi otak, seperti epilepsi, migrain, dan gangguan kecemasan. Gangguan ini mungkin mempengaruhi cara otak memproses informasi, sehingga menciptakan pengalaman dejavu.
2. Kesamaan dengan pengalaman sebelumnya
Deja vu dapat terjadi ketika seseorang mengalami situasi yang memiliki kesamaan dengan pengalaman sebelumnya. Kemiripan ini mungkin tidak sepenuhnya sama, tetapi cukup mirip untuk memicu perasaan dejavu.
Pengalaman dejavu mungkin terjadi ketika seseorang menemukan situasi atau konteks yang sangat mirip dengan pengalaman masa lalu.Â
Misalnya, mungkin seseorang mengunjungi sebuah tempat baru yang sebenarnya mirip dengan tempat yang pernah mereka kunjungi sebelumnya, sehingga menciptakan pengalaman dejavu.