7 Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia yang Bersejarah!

Merdeka tentu tidak diraih cuma-cuma bagi Indonesia. Ada banyak perjuangan termasuk upaya mempersiapkan kemerdekaan itu. Sejarah kemerdekaan Indonesia melalui jalan yang panjang. 

Ada peristiwa penting menuju kemerdekaan Indonesia yang jadi sejarah penting untuk diketahui generasi bangsa. Persiapan kemerdekaan Indonesia dilakukan lima bulan sebelumnya, tepatnya mulai pada tanggal 1 Maret 1945. 

Saat itulah, dibentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia), atau dalam bahasa Jepang juga disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Badan ini diresmikan pada tanggal 29 April 1945 dan dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat. 

Sebagai persiapan, BPUPKI menggelar dua kali rapat. Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk menentukan struktur dasar negara. Saat itu, Soepomo, Mohammad Yamin dan Soekarno masing-masing mempresentasikan konsepnya masing-masing. 

Peristiwa Penting Menuju Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 1 Juni 1945, rancangan dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno, yang kemudian kita kenal sebagai Pancasila. Karena itulah, kita merayakan hari lahir Pancasila setiap tanggal 1 Juni.

Sebagai tindak lanjut, dibentuklah panitia kecil beranggotakan sembilan orang pada tanggal 22 Juni 1945, yang disebut Panitia Sembilan. Tugas badan beranggotakan sembilan orang itu adalah mematangkan konsep dasar negara. 

Komisi itu kemudian menyusun Piagam Jakarta. Piagam tersebut memuat bentuk dasar negara yang setelah beberapa kali mengalami perubahan menjadi Pancasila seperti yang kita kenal sekarang. 

Ada beberapa peristiwa penting lainnya yang jadi sejarah sebelum kemerdekaan Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945. Berikut ini rangkaian peristiwa penting menuju kemerdekaan yang perlu kamu ketahui sebagai sejarah berharga bagi bangsa Indonesia:

1. Bom Atom Jatuh di Hiroshima dan Nagasaki

Pada tanggal 6 Agustus 1945, sekutu melancarkan serangan besar-besaran ke Jepang. Hiroshima, salah satu kota terpenting di Jepang, terkena bom atom. Sebuah ledakan besar kemudian menghancurkan seluruh kota.

Tiga hari kemudian, sekutu kembali melancarkan serangan bom nuklir di kota Nagasaki. Bom atom ini menyebabkan Jepang kehilangan banyak kekuatan.

2. Pembubaran BPUPKI dan Pembentukan PPKI

Jepang secara resmi mendirikan BPUPKI tanggal 29 April 1945. BPUPKI sengaja didirikan untuk menghimpun dan menyelidiki segala urusan Indonesia yang berkaitan dengan rencana kemerdekaan. 

Organisasi ini mengadakan dua pertemuan pada awal berdirinya, yaitu 1 Juni 1945 dan 10-16 Juni 1945. Kemudian BPUPKI dibubarkan pada tanggal 7 Agustus 1945 dan dibentuknya PPKI (Panitia Kemerdekaan Indonesia) pada tanggal 9 Agustus 1945. 

Organisasi inilah yang kemudian melanjutkan kegiatan BPUPKI dan menyiapkan hal-hal yang diperlukan untuk penyerahan kekuasaan ke Jepang ke Indonesia. PPKI beranggotakan 21 orang. 

Jumlahnya bertambah menjadi 27 setelah Jepang mengalami kekalahan dalam Perang Asia Timur Raya. PPKI kemudian bertugas mematangkan dan mengesahkan rancangan undang-undang dasar dan falsafah negara yang telah digarap BPUPKI sebelumnya. 

3. Pertemuan Tiga Pemimpin Nasional dan Jenderal Terauchi di Dalat

Jenderal Terauchi Hisaichi mengundang tiga tokoh nasional untuk bertemu di Markas Besar Tentara Daerah Selatan di Dalat, Vietnam. Tiga tokoh nasional, yakni Soekarno, Hatta, dan Radjiman Wedyodiningrat berangkat ke Vietnam pada 9 Agustus 1945. 

Kemudian, pada 12 Agustus 1945 mereka bertemu dengan Jenderal Terauchi. Intinya, dalam pertemuan itu, Jepang menjanjikan kemerdekaan Indonesia.

4. Jepang Secara Resmi Menyerah Kepada Sekutu

Tanggal 15 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada Sekutu yang diumumkan oleh Kaisar Hirohito. Kabar ini kemudian menyebar ke Indonesia. Ini juga jadi latar belakang Indonesia merdeka.

5. Perseteruan Antara Golongan Muda dan Golongan Tua

Berita penyerahan Jepang kepada Sekutu sampai ke telinga anak-anak muda. Menurutnya, ini adalah kesempatan bagi Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.

Kelompok pemuda itu kemudian menuntut agar kemerdekaan Indonesia dideklarasikan paling lambat pada tanggal 16 Agustus 1945. Namun, Soekarno-Hatta menolak gagasan tersebut.

Dwitunggal berpendapat lebih baik menunggu tanggal 24 Agustus 1945, hari kemerdekaan Indonesia yang dijanjikan Jenderal Terauchi. 

Selain itu, Soekarno bersikeras menunggu deklarasi Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Lagi pula, tidak ada tempat pertemuan antara yang tua dan yang muda.

6. Peristiwa Rengasdengklok

Dengan terhalangnya dialog dengan golongan tua, golongan muda tak punya pilihan selain membawa Soekarno-Hatta ke luar kota. 

Rengasdengklok kemudian dipilih sebagai tempat mengamankan kedua tokoh bangsa tersebut. Peristiwa penculikan ini terjadi pada tanggal 16 Agustus 1945 untuk menekan Soekarno-Hatta agar siap memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 

Setelah perundingan, kelompok lama sepakat untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. 

7. Rapat Di Rumah Laksamana Maeda

Pada malam 16 Agustus 1945, Soekarno-Hatta kembali ke Jakarta. Mereka bersama tokoh bangsa lainnya berkumpul di rumah Laksamana Maeda untuk membicarakan persiapan Proklamasi Kemerdekaan. 

Negosiasi yang berlangsung dari malam hingga pagi menghasilkan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Keesokan harinya, naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan oleh Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur 56. 

Nah, itulah peristiwa penting menuju kemerdekaan Indonesia yang jadi bagian sejarah panjang Indonesia merdeka. 

Setelah proklamasi pun, bangsa Indonesia masih terus mempersiapkan diri sebagai negara merdeka. Seperti membentuk UUD 1945 dari hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945.