Mohon tunggu...
Gramedia Official
Gramedia Official Mohon Tunggu... Lainnya - Tempat kamu mencari buku 📚

📖 Halaman untuk pecinta buku. Dari trivia, review, hingga rekomendasi buku dari #SahabatTanpaBatas-mu. 🤗

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Ini 3 Cara Mensucikan Diri dari Najis Berdasarkan Ajaran Agama Islam!

7 November 2022   18:10 Diperbarui: 7 November 2022   18:13 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cara mensucikan diri dari najis perlu diketahui muslim agar ibadah yang dijalankan baik sholat, membaca Al-Quran maupun ibadah lainnya diterima Allah SWT. Hal ini karena salah satu syarat sah dan kunci diterimanya ibadah adalah suci dari najis.

Dalam praktiknya, ada macam-macam najis berdasarkan tingkatannya yang juga memiliki cara membersihkan najis-nya masing-masing. Cara ini berdasarkan perintah Allah SWT dalam Al-Quran yang penting dipahami umat muslim.

Perintah Suci dari Najis

Najis atau dalam bahasa arab Najasah berarti kotoran yang dalam istilah syariatnya merupakan segala sesuatu yang dianggap kotor oleh syariat. Ar Raudhatun Nadiyyah menebutkan:

 , 

"Najasat adalah bentuk jamak dari najasah, ia adalah segala sesuatu yang dianggap kotor oleh orang-orang yang memiliki fitrah yang bersih dan mereka akan berusaha menjauhinya dan membersihkan pakaiannya jika terkena olehnya semisal kotoran manusia dan air seni" [1. Ar Raudhatun Nadiyyah (1/12)]

Al Fiqhul Muyassar juga menyebutkan:

: 

"Najasah adalah setiap hal yang dianggap kotor yang diperintahkan oleh syariat untuk menjauhinya"[2. Al Fiqhul Muyassar fi Dhau'il Kitab was Sunnah (1/35)]

Pernyataan "dianggap najis menurut syariat" dalam pengertian yang disebutkan oleh para ulama, tidak segala sesuatu yang najis menurut pendapat manusia itu najis menurut syariat, tetapi apakah sesuatu itu najis juga ditujukan untuk menilai, sehingga harus berbasis bukti. 

Jika tidak ada bukti bahwa sesuatu itu najis, berarti itu tetap suci. Oleh karena itu, ketidakmurnian tidak dapat ditentukan oleh intelek seseorang atau dengan perasaan bahwa ada sesuatu yang tidak suci, tetapi harus berdasarkan bukti. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun