Menciptakan sistem dukunganÂ
Mendekatkan diri dalam kerohanianÂ
Di balik jas putih yang mereka kenakan, mahasiswa kedokteran hanyalah manusia biasa yang rentan terhadap tekanan mental. Mengabaikan isu ini tidak hanya merugikan individu, tetapi juga berdampak pada kualitas pelayanan kesehatan di masa depan. Karena itu semua pihak, baik itu institusi pendidikan, keluarga, hingga masyarakat, harus berperan aktif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental mereka. Dengan begitu, jas putih benar-benar menjadi simbol harapan, tidak hanya bagi pasien, tetapi juga bagi mereka yang memakainya.
DAFTAR PUSTAKA
Vitoasmara, K., Hidayah, F. V., Purnamasari, N. I., Aprilia, R. Y., Dewi, L. D. (2024).Â
Gangguan Mental (Mental Disorders). Student Research Journal, 2(3), 57-68. Diakses pada situs, file:///C:/Users/ASUS/Downloads/SRJ+-VOLUME.+2+NO.+3+JUNI+2024+hal+57-68.pdf.Â
Abubakar, R. A. (2023). OPINI : Kesehatan Mental Remaja Indonesia. IAIN PAREPAREÂ
Program Studi Komunikasi & Penyiaran Islam. Diakses pada situs, https://kpi.iainpare.ac.id/2023/11/opini-kesehatan-mental-remaja-indonesia.html.Â
Hikmah, D., Akib, M. N. R., Julyani, S., Royani, I., Murfat, Z. (2022). PengaruhÂ
Pembelajaran Islam Disiplin Ilmu Kedokteran terhadap Kesehatan Jiwa Mahasiswa Program Profesi Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia. FAKUMI MEDICAL JOURNAL. Diakses pada situs, file:///C:/Users/ASUS/Downloads/147-Article%20Text-226-1-10-20221205.pdfÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H