Stigma Gangguan Mental pada Mahasiswa KedokteranÂ
Di kalangan masyarakat, mahasiswa kedokteran dikenal dengan mahasiswa "kutu buku" yang kerjanya belajar dan tidak punya waktu sama sekali untuk bersenang-senang. "Siap, Bu Dokter" adalah kata-kata yang sering dilontarkan oleh masyarakat sekitar dalam menanggapi mahasiswa kedokteran. Namun, bagi sebagian mahasiswa kedokteran, kata-kata tersebut menjadi sebuah tekanan bagi mereka karena takut gagal dalam memenuhi ekspektasi orang-orang di sekitar untuk menjadi seorang dokter. Hal tersebut menjadikan mereka lebih memilih untuk bergaul dengan sesama mahasiswa kedokteran karena merasa lebih dimengerti tentang kesibukannya sebagai mahasiswa kedokteran.Â
Adanya keterbatasan dalam pergaulan mengakibatkan mahasiswa kedokteran kehilangan "teman aman" untuk melampiaskan stress dan mendapatkan dukungan penuh dari orang-orang terdekatnya.Â
Walaupun mahasiswa kedokteran mengetahui tentang penyakit gangguan mental, namun tanpa disadari, hal ini pun dapat terjadi bagi mereka. Stigma mengenai mahasiswa kedokteran dengan gangguan mental membuat mereka enggan untuk mencari bantuan profesional karena takut dianggap lemah atau tidak kompeten. Akibatnya, mereka yang enggan untuk berkonsultasi dengan pihak profesional seperti psikolog membuat kondisi mental mereka semakin buruk.Â
Ciri-ciri Gangguan MentalÂ
Adapun gangguan mental yang sering ditemui pada mahasiswa kedokteran adalah depresi dan gangguan cemas. Seorang dengan gangguan tersebut dapat ditandai dengan ciri-ciri, seperti :Â