Pada fase ini, pusat libido anak ada pada anal. Anak mulai belajar buang air kecil dan air besar di tempat yang benar (Schultz & Schultz, 2017).
3. Phallic stage (3-5 tahun)
Pada fase ini, pusat libido anak ada pada alat kelaminnya, pada fase ini jugalah timbul oedipus complex dan anak perempuan mulai lebih menyukai ayahnya (Schultz & Schultz, 2017).
4. Latency period (5-12 tahun)
Pada fase ini, pusat libido seakan hilang dan tidak muncul dan akan timbul lagi ketika pubertas tiba (Schultz & Schultz, 2017).
5. Genital stage (>12 tahun)
Pada fase ini, anak mulai mengembangkan minat seksual yang kuat pada lawan jenis (Schultz & Schultz, 2017).
Oedipus Complex pada Anak Laki-laki
Freud percaya pada fase phallic, anak laki-laki mulai membentuk identifikasi dengan ayahnya dan ingin menjadi seperti ayahnya. Kemudian anak laki-laki itu juga mengembangkan hasrat seksual dan menginginkan ibunya untuk dirinya sendiri (Feist et al., 2021). Kedua keinginan ini awalnya berjalan dengan berdampingan, tapi tak lama kemudian anak laki-laki akan menyerah dengan keinginannya untuk menjadi seperti ayahnya dan memunculkan keinginan yang lebih besar lagi untuk memiliki ibunya untuk dirnya sendiri. Pada tahap ini, anak laki-laki melihat ayahnya sebagai saingannya dalam mendapatkan cinta dari ibunya. Setelah oedipus complex anak laki-laki berhasil ditekan atau dileburkan, hasrat seksual anak laki-laki yang mengingini ibunya berubah menjadi perasaan cinta yang lembut dan anak laki-laki akan melihat ayahnya sebagai role model untuk menentukan apakah sebuah perilaku benar atau salah (Feist et al., 2021).