Mohon tunggu...
Grace Anastassia Sipayung
Grace Anastassia Sipayung Mohon Tunggu... Lainnya - SMAN 28

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

"Penyesalan dari Kata Terlambat"

27 November 2020   21:25 Diperbarui: 27 November 2020   22:02 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

"Harusnya aku yang bertanya begitu! Apalagi yang kau lakukan?" tanya kakaknya berdiri beberapa meter di depannya.

"Memang apa yang aku lakukan?" tanya gadis itu sambil memasang tampang tak bersalah.

"Jangan tunjukan tampang seolah tidak tau. Jika ibu kelihatan sedih seperti itu, berarti kau membuat masalah" ucap sang kakak sambil menyenderkan diri di dinding. Namun sayangnya gadis itu hanya bisa memutar bola matanya, bagaimana bisa ia membantah jika yang dikatakan kakaknya memang benar? Mereka terdiam selama beberapa waktu sampai sang kakak menghela nafas lelah.

"Dengarkan aku. Tidak ada satupun di keluarga yang meminta mu berhenti menari. Tapi paling tidak lakukan kewajibanmu. Jangan membuat semua orang khawatir" ucap sang kakak serius. Bukankah itu anugrah bagi Alora? Walaupun ia sudah kehilangan sosok ayah, namun gadis itu masih memiliki seorang ibu yang pengertian dan seorang kakak yang bijaksana. Tidak semua orang punya keluarga seperti itu. Namun sepertinya sifat baik dari ibu maupun kakaknya tidak menurun padanya. Bahkan gadis itu hanya mengangguk angguk sampai membuat kakaknya jengkel.

"Jangan hanya mengangguk angguk! Pikirkan ucapanku sebelum semuanya terlambat! Wah, gadis ini benar benar" ucap pria itu kesal sambil keluar dari kamar sang adik. Sementara Alora tertawa kecil.

-------------------

"Hey, dimana kau? Ini sudah jam 8 malam! Ibu menelpon ku berkali kali hanya karena mengkhawatirkanmu!" teriak orang di seberang telfon.

"Iya, iya, sebentar lagi aku sampai, aku sedang...." ucapan gadis itu terhenti. Terdengar suara berdentum dan teriakan orang orang. Telepon genggam gadis itu terlempar, sedangkan tubuhnya tergelimpang di tengah jalan. Rasanya badannya seolah tak bisa digerakkan lagi, rasanya sungguh sakit. Beberapa bagian tubuhnya mati rasa. Tak lama kemudian pandangannya mengabur dan matanya menutup

-------------------

Hal yang pertama kelihatan hanyalah ruang putih yang diisi dengan pria berjas putih dan seorang wanita paruh baya. Gadis itu melenguh, kepalanya masih pusing.

"Alora? Kau tak apa?" tanya wanita paruh baya itu mendekatinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun