Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Unity in Diversity: Pentingnya Mendidik Anak Menerima Perbedaan Sejak Usia Dini

14 September 2024   14:34 Diperbarui: 14 September 2024   15:00 250
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Akhir-akhir ini terlalu sering kita melihat ujaran-ujaran yang negatif dalam berbagai lini kehidupan, khususnya jika berbeda dengan keyakinan, pandangan, gaya hidup, status sosial yang memicu kepada pertikaian dan perdebatan yang alot dalam kehidupan bermasyarakat. 

Tidak jarang ujaran-ujaran kebencian dilontarkan melalui media sosial karena perbedaan dan ketidakmampuan menerima perbedaan tersebut. Padahal sejak negara Indonesia ini berdiri kita sudah mempunyai dasar negara yaitu Pancasila dan semboyan negara Indonesia adalah Bhineka Tunggal Ika yang dituliskan pada ekor Burung Garuda yang mempunyai arti bahwa kita adalah satu kesatuan dalam negara Indonesia yang beradab dan berdaulat.

Banyak masyarakat berkata, bahwa zaman sudah berubah, namun tanpa disadari yang membuat perubahan zaman itu bukankah manusianya sendiri? Ujaran-ujaran negatif yang selalu dilontarkan melalui media sosial dapat meracuni dunia anak-anak jika membacanya. 

Dalam dunia pendidikan selalu diajarkan bahwa berbeda itu tidak masalah, karena dengan berbeda kita semua dapat saling melengkapi dan memperkaya satu sama lain, namun pada kenyataannya orang dewasa yang sering didapati tidak mampu menerima perbedaan tersebut, dengan menunjukkan iri, dendam, dengki terhadap orang yang berbeda dengannya. 

dokpri
dokpri

Berbeda-beda tetapi tetap satu juga. Satu dalam bahasa, cinta tanah air dan bangsa. Berjuang dan belajar untuk meningkatkan taraf hidup dan perekonomian bangsa. Segala apa yang kita kerjakan mulai dari hal-hal yang kecil dan positif pada dasarnya untuk diri kita sendiri dan memajukan kehidupan berbangsa dan negara. 

dokpri
dokpri

Cinta tanah air dan bangsa dan kemampuan menerima perbedaan dan mengakui kelebihan orang lain perlu didik dan ditanamkan sejak dini, agar kelak anak-anak dapat memahami bahwa perbedaanlah yang memperkaya kehidupan ini. Ada banyak cara dalam mendidik anak-anak melihat perbedaan namun satu dalam kesatuan negara Indonesia, yaitu dengan memperkenalkan anak didik berbagai suku, agama dan adat budaya. Memperkenalkan anak-anak didik bahwa negara Indonesia terdiri dari berbagai suku, agama dan budaya yang berbeda-beda, pakaian, adat istiadat, makanan, bahasa, letak geografis, cara bicara dan dialek yang sangat berbeda dari satu suku dengan suku lain.

dokpri
dokpri

Untuk anak-anak SD dapat kita perkenalkan melalui baju adat isitadat. Melalui fashion show dengan anak-anak memperagakan pakaian adat daerah yang ada di Indonesia. Dengan menggunakan pakaian adat yang berbeda dengan suku yang dimiliki juga salah satu kemampuan menerima perbedaan, selain dari kita memperkenalkan budaya dan bahasa. 

dokpri
dokpri

Baju adat yang digunakan oleh anak-anak dalam fashion show baju adat salah satu memperkenalkan kepada mereka batapa kayanya negara Indonesia dengan berbagai ragam suku bangsa dan baju adatnya juga bervariasi, namun satu dalam kesatuan negara Republik Indonesia. Bagaiaman mereka dapat melihat dan menerima perbedaan tersebut melalui penampilan mereka dalam ajang kegiatan fashion show.

dokpri
dokpri

Selain dari kegiatan memperkenalkan baju adat istiadat yang beragam dari suku bangsa Indonesia, ada yang yang sangat mendasar yang penting disampaikan kepada anak-anak dalam hal perbedaan yaitu, kemampuan menerima perbedaan, seperti kepintaran, status sosial, karakter.

 Ada anak yang tidak mampu melihat teman-temannya lebih pintar dari dia, sehingga anak tersebut membuat segala cara agar teman yang lebih pintar tersebut tidak disukai oleh anak yang lain. Namun hal ini tidaklah baik, sehingga perlu disampaikan bahwa karakter iri, dengki dan menjatuhkan tidaklah baik. Jika hal ini terus berlanjut, maka anak yang lebih pintar dari dia akan tertekan.

dokpri
dokpri

Guru mempunyai peran penting dalam mendidik karakter anak di sekolah, sehingga mempunyai karakter yang beradab, mampu menerima perbedaan dari teman-temannya. Sekaya dan sepintar apapun anak di sekolah, pasti akan selalu ada kekurangannya, karena tidak ada satupun di dunia ini yang sempurna. Pintar saja tidak cukup, namun karakter yang baik dan benar juga dibutuhkan, banyak orang yang pintar namun tidak beradab dan berakhlak. Budi pekerti sebagai mata pelajaran yang telah diaplikasikan di sekolah, kiranya menjadi pedoman pendidikan karakter anak sejak dini. 

dokpri
dokpri

Berbeda-beda namun tetap satu juga, unity in diversity, kiranya selalu kita tanamkan dalam pendidikan anak-anak didik di setiap sekolah, semuanya itu dimulai dari pendidikan anak di rumah, lalu didik di sekolah. Mari coba kita perhatikan, apakah kita sebagai orang tua membeda-bedakan anak-anak kita di rumah, apakah kita lebih sayang kepada anak sulung, anak tengah atau anak bungsu. Jika orang tua sendiri telah melakukan perbedaan tersebut bagaimana anak tidak melihat karakter yang dicontohkan oleh orangtua. Bukankah orangtua adalah cermin anak?

Anak melihat karakter orang tua, jadi jika anak di sekolahpun melakukan pembeda-bedaan bahkan saling memilih untuk berteman, semua itu dilihat anak dari rumah. Jadi sebagai orangtuapun mempunyai peran yang sagat penting dalam mendidik anaknya melihat dan menerima perbedaan.

dokpri
dokpri

dokpri
dokpri

Sekolah mempunyai peran untuk mengajarkan anak-anak didik menerima perbedaan tersebut, melalui mata pelajaran Budi Pekerti, PKN dan nasehat guru tentang Bhine Tunggal Ika. Kiranya dengan kemampuan kita sebagai orang dewasa menerima perbedaan yang saling memperkaya, mensupport dan menerima dapat ditiru oleh anak didik kita, sehingga mengurangi pertikaian, perpecahan yang dapat terjadi di masyarakat. Bukankah karena banyaknya perbedaan dan ketidakmampuan menerima perbedaan tersebut yang menimbulkan perpecahan selama ini? Mari kita mulai dari diri kita sendiri memampukan diri menerima perbedaan dalam Kebhinekaan Tunggal Ika, agar tercipta kerukunan dan ketentraman di negara kita ini. 

dokpri
dokpri

Unity in Diversity, berbeda-beda namun tetap satu juga. Berbeda tidak akan membuat kita terpecah, namun perbedaanlah yang membuat kita menjadi semakin kaya dalam banyak hal, saling menopang dan menolong bukan saling menjatuhkan. 

dokpri
dokpri

Mari menerima perbedaan sebagai identitas diri sebagai manusia yang dicipta dan dibentuk oleh Tuhan sejak kita di rahim ibu kita dengan unik dan berbeda. Unity in Diversity

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun