Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Jelantah Jadi Cuan

26 Maret 2024   15:04 Diperbarui: 27 Maret 2024   00:45 715
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
minyak jelantah saya kumpulkan di dalam botol minyak (dokpri)

Ada baiknya kita menjaga makanan yang kita konsumsi mulai sejak dini agar tidak mempengaruhi terhadap kondisi kesehatan tubuh kita dikemudian hari.

Khususnya jika kita suka makan-makanan dari luar atau pinggir jalan yang minyaknya sudah terlihat kecoklatan dan hampir hitam, sebisanya hindari mengkonsumsi makanan yang sudah menggunakan minyak bekas yang berkali-kali.

Boleh menggunakan minyak jelantah namun jangan sampai penggunanaanya secara berulang-ulang sampai empat atau lima kali.

 Penggunaan wadah yang tepat untuk mengurangi jelantah

Gunakan penggorengan yang kecil dan tidak terlalu cembung. Saat kita menggunakan penggorengan yang kecil maka minyak yang digunakanpun sedikit.

Sangat berbeda jika kita melakukan deep frying yang membutuhkan banyak minyak. Usahakan agar kita tidak terlalu sering menggoreng, untuk menghindari minyak jelantah. 

Kita dapat memilih jenis masakan yang akan kita masak, seperti ditumis atau dibakar. Dengan menumis kita hanya membutuhkan sedikit minyak seperti tumisan sayur, daging dan chapcai. 

Untuk yang dibakar, kita dapat memarinasi daging terlebih dahulu agar bumbunya meresap terlebih dahulu sehingga saat dibakar rasanya enak. Memang ada juga rumah tangga yang membutuhkan banyak minyak, mungkin karena mempunyai kebiasaan dan kesukaan menggoreng. 

Pada umumnya anak-anak memang lebih suka dengan masakan yang digoreng, seperti ayam goreng, kentang goreng, dan cemilan gorengan lainnya sehingga menghasilkan minyak jelantah yang lebih banyak. Namun jangan khawatir sekarang minyak jelantahpun dapat dijadikan cuan. 

Minyak Jelantah termasuk dalam kategori limbah B3

Pada umumnya, minyak jelantah sering kita buang. Namun ternyata, minyak jelantah yang kita buang termasuk dikategoreikan sebagai limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun