Mohon tunggu...
Taruli Basa
Taruli Basa Mohon Tunggu... Wiraswasta - Auroraindonet.com

Penulis buku 12 Aktivitas Menyenangkan Penerbit Grasindo, buku IMAGO DEI (Segambar dan serupa dengan Allah) tentang perjalanan missi ke daerah, buku mata pelajaran TK, penulis narasi, cerita pendek dan juga puisi.

Selanjutnya

Tutup

Seni Artikel Utama

Suara Perupa dalam Voice Against Reason Museum Macan

14 Maret 2024   07:26 Diperbarui: 14 Maret 2024   08:27 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Migration of flora lukisan menggunakan cat akrilik diatas kanvas Kamasan dengan ukuran 3 x 12 meter (dokpri)

Voice Against Reason

Museum Macan adalah Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara mengusung tema Voice Against Reason menyuarakan narasi-narasi sejarah, politik dan individu yang dikaitkan dalam geografi lokal dalam bentuk seni yang artistik.

Bahasa dan sejarah berfungsi sebagai perangkat dan media memungkinkan adaptasi inovatif dalam menjelajahi wilayah yang berliku-liku antara puitis dan politis. Pameran dikurasi berdasarkan tiga permainan kata atau benang merah yang dapat ditelusuri.

Mother, Father, Fortress yang mengeksplorasi hubungan antara kenyamanan dan kendali, patriarki, matriarki dan belenggu yang mengekang. 

everystupiditlittlething-pengumpulan penjelasan, pencatatan dan pengarsipan digunakan untuk mengungkap absurditas dan humor menjelajahi kerumitan kehidupan manusia dan berbagai susunan yang dibangun.

Obsolescene/Extinctions menghadirkan para perupa yang bekerja baik di studio maupun di tengah masyarakat, mengungkapkan konsekuensi dari penggantian narasi yang terlupakan, pelanggaran hukum, pemahaman kritis yang berubah, kerusakan lingkungan karena tindakan manusia, perang, konflik dan potensi kepunahan manusia. 

dokpri
dokpri

Pameran ini sebagai wadah para perupa, individu atau komunitas untuk menyuarakan pemikiran yang tampak tak masuk akal, menampilkan suara-suara dan sudut pandang baru yang bermunculan dari kawasan Asia Pasifik, melintasi Indonesia dan Aisa Tengara.

Migration of Flora and Fauna

Migration of Flora and Fauna hasil karya Jumaadi orang Indonesia kelahiran 1973, menggunakan cat akrilik di atas kanvas Kamasan dengan ukuran 3 x 12 meter. Metode Kamasan adalah metode mencelupkan kain ke dalam bubur beras sebelum kain dilukis untuk keperluan upacara keagamaan.

Lukisan ini mengeksplorasi bagaimana perpindahan manusia mempengaruhi perpindahan tumbuh-tumbuhan, hewan dan budaya. Bagi sang perupa lukisan ini merupakan kisah di masa kini menggambarkan kerinduan kita akan kampung halaman dan mengangkat gagasan tentang keterasingan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun