Sudah dua tahun sejak pandemi Covid-19 awal memasuki wilayah Indonesia. Tidak dapat dipungkiri bahwa pandemi membawa berbagai dampak dan telah membuat berbagai sektor terpaksa tutup.Â
Masyarakat termasuk hampir semua organisasi bisnis terpaksa harus beradaptasi dan melakukan berbagai inovasi agar tetap bisa bertahan di kondisi pandemi, dimana kontak sosial semakin harus berkurang guna mencegah atau memperlambat penyebaran virus Covid-19.
Akan tetapi, dengan berbagai penyesuaian untuk menghadapi pandemi Covid-19, ada efek yang secara tidak langsung menguntungkan, yaitu masyarakat menjadi lebih melek akan teknologi dan layanan digital perusahaan mengalami akselerasi digital yang signifikan walaupun hanya dalam rentang waktu yang tidak terlalu lama. Hal ini membuka kemungkinan yang besar bahwa akselerasi transformasi digital terus berkembang dengan sangat cepat di kalangan masyarakat dan perusahan-perusahaan yang beroperasi di Indonesia.
Akselerasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti percepatan. Transformasi berarti perubahan, sedangkan digital merupakan bentuk modernisasi teknologi, sehingga dapat diartikan bahwa akselerasi transformasi digital merupakan percepatan perubahan atau pemerataan modernisasi teknologi.
Sejak dulu ekonomi Indonesia belum mandiri dan lebih dominan menjadi pasar bagi perusahaanperusahaan besar yang menjadi milik asing padahal sebenarnya Indonesia menyimpan berbagai potensi untuk bersaing di pasar global.Â
Akan tetapi, pemerintah Indonesia akhirnya mulai menyadari akan peluang ini dan menggalakan akselerasi transformasi digital untuk mempersiapkan industri 4.0, sehingga perusahaan-perusahaan dalam negeri mampu bersaing dengan perusahaan besar asing yang selama ini mendominasi pasar negeri.
Tepat hari Rabu tanggal 15 Desember 2021 lalu Presiden Jokowi meresmikan gerakan akselerasi transformasi digital yang bermaksud untuk fokus akan percepatan potensi dan pertumbuhan startup secara digital di Indonesia. Beliau menyebutkan bahwa pada saat ini Indonesia memiliki 2322 perusahaan startup, 7 unicorn, dan 1 decacorn. Semakin banyak juga perusahaan yang memiliki status soonicorn (proses menjadi unicorn).Â
Dengan jumlah perusahaan startup sebanyak itu, Indonesia menempati posisi kelima dalam negara dengan jumlah startup terbanyak di dunia. Sehingga perlu disiapkan strategi untuk memanfaatkan potensi tersebut dengan akselerasi transformasi digital. Â
Indonesia menyimpan segudang potensi dan sumber daya yang diperlukan untuk menjadi negara dengan ekonomi yang maju, namun sumber daya manusia yang dirasa kurang mumpuni membuat Indonesia sempat tertinggal dalam kemajuan teknologi maupun ekonomi global. Gerakan akselerasi transformasi digital ini merupakan salah satu peluang yang tidak boleh disia siakan oleh bangsa Indonesia jika ingin bangkit dan menjadi negara yang ikut berperan dalam perekonomian global nantinya.
Nilai dari ekonomi digital Indonesia sangat fantastis dan diperkirakan mencapai USD 124 miliar pada tahun 2025, atau setara dengan 40 persen dari total nilai ekonomi digital yang ada di kawasan Asia Tenggara.Â
Gerakan kolaboratif yang didukung Merah Putih Fund, Indonesia Digital Tribe, Microcredential, dan juga BUMN ini mendukung penuh startup lokal agar nantinya memiliki potensi untuk bisa menjadi unicorn. Diharapkan dengan adanya program ini Indonesia nantinya tidak lagi menjadi pencipta, dan penggerak ekonomi global.Â
Dengan perkembangan teknologi yang semakin masif di era globalisasi ini, negara-negara di seluruh penjuru dunia saling berlomba-lomba dalam penguasaan teknologi untuk memperoleh sebanyak mungkin sumber daya yang dapat menguatkan ekonomi negara tersebut.Â
Negara adidaya seperti Amerika Serikat dan China yang menjadi dominasi teknologi dan juga ekonomi global bersaing untuk menguasai pasar dari negara-negara berkembang dengan populasi yang sangat masif seperti Indonesia, India, dan banyak negara berkembang lainnya untuk memperbesar ekspansi dari perusahaan-perusahaan raksasa.Â
Indonesia memiliki segudang potensial dari segi ekonomi digital di masa yang akan datang. Terhitung pada 2021 Indonesia telah memiliki 2322 perusahan startup atau perusahaan yang baru mulai merintis yang kedepannya memiliki visi yang cerah untuk menjadi perusahaan-perusahaan besar yang dapat mendongkrak perekonomian negara, serta bersaing dengan perusahaan asing yang selama ini mendominasi pasar IndonesiaÂ
Hal ini didukung dengan Indonesia yang memiliki potensi besar dari segi sumber daya alam (SDA) maupun sumber daya manusia (SDM) mengalami banyak perubahan sejak terjadinya pandemi Covid-19.Â
Untuk mengurangi serta menanggulangi penyebaran dari wabah virus ini baik masyarakat maupun perusahaan dipaksa merubah banyak kebiasaan dan juga cara interaksi dikarenakan interaksi fisik yang menjadi sangat terbatas.Â
Baik perusahaan startup maupun perusahaan besar harus mengubah berbagai aspek layanan dan juga cara kerja karyawannya selama pandemi ini. Secara tidak langsung inovasi-inovasi bisnis yang dilakukan perusahaan telah membuat layanan digital yang lebih baik dari sebelumnya kepada masyarakat.
Pengguna internet di Indonesia per Maret 2021 mencapai 212,35 juta jiwa, dan menjadikan Indonesia sebagai pengguna internet terbanyak ke-3 di Asia. Jumlah tersebut tentu merupakan prospek positif untuk Indonesia menjadi ‘pemain’ dalam dominasi pasar ekonomi digital di masa mendatang. Oleh karena itu, pemerintah mulai menggalakkan gerakan yang bernama akselerasi transformasi digital.Â
Akselerasi transformasi digital sendiri memiliki artian yaitu percepatan perubahan atau pemerataan penguasaan teknologi. Gerakan ini mendukung penuh baik masyarakat maupun perusahaan-perusahaan startup lokal yang ingin membuat berbagai inovasi atau terobosan-terobosan baru untuk dapat bersaing dengan perusahaan-perusahaan bisnis asing yang selama ini menjadi pelaku pasar yang mendominasi di Indonesia.Â
Dukungan dari gerakan kolaboratif yang didukung oleh Merah Putih Fund, Indonesia Digital Tribe, Microcredential, dan juga beberapa BUMN lainnya ini terdiri beberapa bentuk.Â
Merah Putih Fund akan melakukan dukungan melalui kolaborasi bisnis dan modal yang akan menggalang dana sekitar USD 300 juta dari beberapa BUMN dan selanjutnya terbuka untuk menerima partisipasi pendanaan dari BUMN dan investor lain yang berada di Indonesia.Â
Indonesia Digital Tribe akan mendukung gerakan yang bertujuan untuk mempersiapkan talenta-talenta digital yang nantinya akan menjadi calon pendiri dari startup maupun pengusaha digital Indonesia yang akan diwujudkan melalui pelatihan-pelatihan digital.Â
Akselerasi transformasi digital juga akan didukung Kemendikbud Ristek melalui Microcredential yaitu program magang dan studi independen yang memiliki sertifikat resmi dan menjadi bagian dari program Kampus Merdeka.
Hasil dari akselerasi transformasi digital sudah dapat dilihat dan dinikmati secara langsung dimana beberapa bank sudah menyediakan layanan digital dan bahkan bank yang beroperasi sepenuhnya secara digital juga sudah mulai hadir untuk melayani masyarakat.Â
Tidak hanya itu Kominfo telah melakukan beberapa program untuk mempercepat proses dari transformasi digital ini seperti program Digital Talent Scholarship (DTS) dan program literasi digital. Semua aspek saling mendukung untuk mensukseskan daripada gerakan akselerasi transformasi digital, masyarakat merupakan komponen utama dari gerakan ini. Â
Berdasarkan hasil penelitian yang telah peneliti lakukan, peneliti dapat menyimpulkan bahwa gerakan akselerasi transformasi digital sangat perlu untuk didukung oleh seluruh aspek masyarakat dan juga perusahaan, percepatan perubahan menjadi digital ini telah didukung oleh fakta bahwa yang terjadi di masyarakat dimana penguasaan teknologi masyarakat Indonesia telah meningkat drastis sejak terjadinya pandemi Covid-19, dibuktikan dengan jumlah pengguna internet aktif di Indonesia telah mencapai 212,35 juta jiwa per Maret 2021.Â
Jumlah ini menjadikan Indonesia sebagai jumlah pengguna internet terbanyak ke-3 se-Asia menyusul Tiongkok, dan India yang berada di urutan pertama dan kedua. Potensi dari Indonesia sendiri dapat dimaksimalkan dengan adanya penguasaan teknologi digital yang maju. Gerakan ini juga berlandaskan atas jumlah dari perusahaan startup yang beroperasi di Indonesia yang mencapai 2322 perusahaan.Â
Dengan dibantu oleh program Akselerasi Transformasi Digital perusahaan startup nantinya diharapkan akan juga menyusul menjadi perusahaan unicorn yang mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan raksasa yang dimiliki oleh asing dan juga menjadikan perekonomian Indonesia menjadi ekonomi yang mandiri, berdaulat, dan juga kompetitif di pasar dalam negeri maupun pasar global.Â
Masyarakat juga turut berpartisipasi secara penuh dalam mensukseskan program ini, dikarenakan secara tidak langsung mereka lah komponen utama, jika masyarakat sudah melek teknologi maka perusahaan juga akan lebih mudah dalam meluncurkan layanan-layanan digital yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat.Â
Walaupun sedang dilanda pandemi virus Covid-19, justru penguasaan teknologi yang meningkat menjadi peluang bagi Indonesia untuk menjadi negara yang turut berperan dalam memberikan inovasi-inovasi serta bangkit menjadi negara yang turut berperan ekonomi digital nantinya.
Peneliti memiliki saran bahwa walaupun di tengah wabah pandemi seperti sekarang ini, Indonesia harus mulai bangkit dari terpuruknya kondisi perekonomian yaitu dengan cara memanfaatkan dunia dan teknologi digital sebaik mungkin sehingga Indonesia dapat menjadi negara berdaulat yang dapat menjadi salah satu negara dengan ekonomi yang maju.Â
Gerakan Akselerasi Transformasi Digital merupakan salah satu bentuk perwujudan dari usaha pemerintah untuk memajukan Indonesia karena selama ini Indonesia hanya menjadi pengguna dari produk di pasaran dikuasai sepenuhnya oleh perusahaan-perusahaan asing.Â
Indonesia menyimpan segudang potensi dan sumber daya yang diperlukan untuk menjadi pemimpin perekonomian global, sehingga dengan adanya dan suksesnya gerakan Akselerasi Transformasi Digital yang ini peneliti yakin Indonesia suatu saat akan memiliki peran penting dalam perekonomian global.Â
Oleh karena itu, peneliti memiliki saran bahwa seluruh aspek baik pemerintah maupun masyarakat pada umumnya harus sama-sama bahu-membahu dalam mensukseskan program ini menuju perekonomian Indonesia yang mandiri, berdaulat, dan kompetitif.Â
Pemerataan pendidikan serta akses internet juga harus terus ditingkatkan, sehingga semua orang memiliki kesempatan yang sama dalam meningkatkan mutu pekerjaannya dan diharapkan dapat menjadi benih benih pencipta inovasi-inovasi baru kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
 Agustini, P. (2021, 4 6). Aptika Kominfo. Retrieved from Akselerasi Transformasi Digital dan Kecerdasan Buatan untuk Awasi Internet: https://aptika.kominfo.go.id/2021/04/akselerasi-transformasi-digital-dan-kecerdasanbuatan-untuk-awasi-internet/ databoks. (2019, 3 22). Retrieved from Indonesia Memiliki 2.000 Startup: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2019/03/22/indonesia-memiliki-2000-startup Kusnandar, V. B. (2021, 10 14). databoks. Retrieved from Pengguna Internet Indonesia Peringkat ke-3 Terbanyak di Asia: https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/10/14/pengguna-internet-indonesiaperingkat-ke-3-terbanyak-diasia#:~:text=Berdasarkan%20data%20internetworldstats%2C%20pengguna%20internet,j uta%20jiwa%20pada%20Maret%202021. Prasetya, T. (2021, 3 15). Cloud Computing. Retrieved from Akselerasi Transformasi Digital dan Making Indonesia 4.0 di Era Pandemi: https://event.cloudcomputing.id/e/transformasidigital-making-indonesia-4 Rizkinaswara, L. (2021, 7 15). Aptika Kominfo. Retrieved from Akselerasi Transformasi Digital dalam Roadmap Digital Indonesia 2021-2024: https://aptika.kominfo.go.id/2021/07/akselerasi-transformasi-digital-dalam-roadmapdigital-indonesia-2021-2024/ Sutriorini, A. (2021, 7 31). digitalbisa. Retrieved from Akselerasi Digital: Sudah Saatnya, Mau Tidak Mau!: https://digitalbisa.id/artikel/akselerasi-digital-sudah-saatnya-mau-tidak-mauESgRQ TV, N. (2021, 12 17). Instagram.com/najwashihab. Retrieved from Akselerasi Transformasi Digital: https://www.instagram.com/tv/CXlfujBD4aF/?utm_medium=copy_linkÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H