Oleh karena itu, metafora politik  "Mendayung di antara Dua Karang" itu, jika  diandaikan  sebagai Takdir Politik, maka sebagai orang yang percaya kepada Tuhan, kita semua boleh mendukung  Prabowo Subianto sebagai Presiden yang bebas dan merdeka,  dengan menyatakan bahwa, Takdir Politik itu tidak dapat ditentukan, tetapi dilalui dalam kehidupan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!