Mohon tunggu...
Goris Lewoleba
Goris Lewoleba Mohon Tunggu... Konsultan - Alumni KSA X LEMHANNAS RI, Direktur KISPOL Presidium Pengurus Pusat ISKA, Wakil Ketua Umum DPN VOX POINT INDONESIA

-

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Presiden Prabowo Subianto, "Mendayung di Antara Dua Karang"

31 Januari 2025   09:14 Diperbarui: 31 Januari 2025   09:36 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terminologi dari metafora politik " Mendayung di antara Dua Karang" sejatinya menggambarkan
seseorang yang berada dalam situasi sulit atau kondisi dilematis di antara dua pilihan yang beresiko.

Analogi ini, seperti halnya mendayung perahu di antara dua karang yang dapat membahayakan keselamatan para penumpang dari sebuah perahu, apalagi kedua karang itu adalah karang-karang yang tidak bersahabat di tengah laut dan gelombang politik yang menggelora,  dengan citarasa seolah  "seperti api di dalam sekam".

Situasi seperti ini,  dapat merujuk pada kebijakan atau pilihan politik Prabowo Subianto yang mungkin terjebak antara dua kepentingan atau tantangan besar, yaitu kepentingan Aktor Politik di Negeri ini yang berpotensi memengaruhi stabilitas jalannya roda pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

 Dikatakan demikian karena,  frasa metafora politik merujuk pada penggunaan bahasa metaforis untuk menggambarkan dan menganalisis konsep atau situasi dari  dinamika politik yang sedang terjadi.

Pada dasarnya,  metafora ini digunakan untuk menjelaskan gagasan dan atau pemikiran yang kompleks atau abstrak menjadi lebih mudah dipahami oleh publik, atau untuk memberikan sudut pandang dalam sebuah kacamata  baru terhadap situasi politik yang sedang menyita perhatian publik.

Oleh karena itu, metafora politik dapat disaksikan dalam kasat mata berupa "permainan politik" yang kadang memperlihatkan kadar  kualitas tokoh politik yang sedang mengalami degradasi kualitas politik yang melampaui batas etika dan moral publik secara kasat mata.

 Kecuali itu, ada juga metafora seperti "perahu politik," yang menggambarkan bagaimana kelompok atau individu dalam politik harus bekerja sama agar tetap "berlayar" dalam arah yang sama untuk menuju ke suatu Pulau Impian Politik.

Metafora-politik bisa menciptakan narasi yang kuat, tetapi juga bisa memiliki implikasi tertentu yang memengaruhi cara orang memandang masalah atau kebijakan politik untuk suatu target politik,  baik dalam takaran politik jangka pendek,  jangka menengah maupun jangka panjang.

  Presiden Prabowo,  diantara Megawati  dan Jokowi  

Dalam pengalaman dan kenyataan, fakta  politik memperlihatkan bahwa, Prabowo Subianto, Megawati Soekarnoputri, dan Joko Widodo merupakan tiga tokoh penting yang amat berpengaruh secara signifikan terhadap dinamika dan persaingan politik di Tanah Air.

Kemudian, lebih daripada itu,  ketiganya memiliki hubungan yang menarik, terutama dalam konteks politik nasional dan sejarah hubungan mereka bertiga secara paralel dan kompatibel.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun